Gencarkan Kompensasi Karbon, HUMI Tanam 5.500 Bibit Mangrove di Muara Gembong

PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menanam 4.000 bibit mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (22/11/2024). Sebelumnya, HUMI pada pertengahan tahun 2024 menanam 1.500 bibit mangrove di kawasan ini sehingga jumlah total bibit yang ditanam hingga akhir tahun ini sebanyak 5.500 bibit mangrove.
Program penanaman ini merupakanlangkah nyata HUMI dalam mengelola dampak lingkungan dari operasional serta berkontribusi terhadap upaya global menangani perubahan iklim. Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI, mengatakan perseroan HUMI berkomitmen untuk mengelola dampak operasional terhadap lingkungan dengan serius, sejalan dengan upaya global melawan perubahan iklim. "Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor maritim, kami memahami peran dan tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan. Tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan logistik, tetapi juga berfokus pada bagaimana setiap langkah yang kami ambil dapat berkontribusi pada kelestarian bumi,” ujar Tirta pada siaran pers di Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
HUMI menyadari operasional kapal, yang menjadi bagian penting dari rantai logistik global, memiliki dampak terhadap emisi karbon. “Operasi kapal kami memiliki kontribusi terhadap emisi karbon, dan HUMI terus mencari cara untuk memitigasi dampak ini melalui peningkatan efisiensi energi, pemanfaatan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta inovasi berkelanjutan dalam operasional kapal. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi untuk mengurangi jejak karbon dan memastikan bahwa kami beroperasi dengan dampak lingkungan yang lebih rendah,” tutur Tirta..
Salah satu upaya konkrit dalam mengatasi perubahan iklim, HUMI meluncurkan Program penanaman mangrove ini berfungsi sebagai kompensasi karbon (carbon offset) pada 3 - 5 tahun mendatang. Mangrove dikenal sebagai tanaman yang menyerap karbon dioksida dan melindungi ekosistem pesisir. Program penanaman bibit mangrove ini akan berfungsi sebagai penyerap karbon alami sekaligus melindungi kawasan pesisir dari erosi dan abrasi. Penanaman mangrove ini juga menjadi langkah strategis untuk menjaga keberagaman hayati, mencegah kerusakan ekosistem, serta meningkatkan ketahanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim.
HUMI dengan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari (YMIL) berkolaborasi pada program ini. YMIL adalah lembaga nirlaba yang berinisiatif menyelamatkan bumi melalui konservasi mangrove. YMIL berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Dinas Pertamanan Dan Hutan Kota, 2 Propinsi Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Propinsi Jakarta, Dinas Kehutanan, Propinsi Jawa Barat dan Dinas Kehutanan, Propinsi Jawa Tengah.
Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan dampak jangka panjang yang lebih besar. "Kami bekerja sama dengan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari untuk memastikan keberlanjutan program ini dan memberdayakan mereka dalam menjaga dan merawat mangrove yang telah ditanam. Bersama-sama, kami menciptakan solusi yang dapat memberi manfaat besar bagi lingkungan, masyarakat, dan ekosistem pesisir di daerah ini,” jelas Tirta.
Pada program ini, HUMI berharap dapat memimpin dalam inisiatif ESG di sektor maritim. “Kami ingin menjadi pelopor dalam inisiatif ESG dan keberlanjutan. Melalui langkah nyata seperti program penanaman mangrove ini, kami memperlihatkan komitmen jangka panjang untuk keberlanjutan. "Dengan aksi nyata dan kolaborasi antara HUMI, masyarakat, dan mitra kami, kami yakin kita dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Tirta. Harga saham HUMI pada penutupan perdagangan di Jumat kemarin menjadi Rp 57 atau naik sebesar