IIF Buktikan Prinsip ESG Berdampak Positif bagi Lingkungan Sosial dan Kinerja Bisnis
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Rizki Pribadi Hasan selaku Chief Financial Officer/Interim CEO PT Indonesia Infrastructure Finance.
Peringkat tersebut diraih IIF selama empat tahun berturut-turut, membuktikan konsistensi IIF dalam menghasilkan Laporan Keberkelanjutan yang mencerminkan komitmen kuat terhadap prinsip ESG (Enviromental, Social, Governance).
“Pencapaian ini merupakan apresiasi atas komitmen kami dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam kegiatan operasional bisnis sekaligus menjadi bukti bahwa penerapan prinsip ESG tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial, tetapi juga meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan,” jelas Rizki dalam keterangan resmi (23/11/2024).
IIF turut mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan menyelaraskan prinsip triple bottom line, yaitu 3P (People, Planet, dan Profit) yang dikembangkan melalui strategi dan praktik pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan sesuai dengan Prinsip S&E yang dimiliki. Dalam kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2023, IIF juga berhasil berkontribusi mencapai 13 target Sustainable Development Goals (SDGs) pada proyek-proyek yang dikerjakan.
Selama tahun 2023, IIF telah mencatatkan pendapatan lebih dari Rp1,3 triliun atau naik 10-15%. Pendapatan usaha meliputi pendapatan bunga dan non bunga. Dan sepanjang tahun 2024 perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan usaha double digit.
Merujuk laporan keuangan IIF, per 30 Juni 2023, total aset senilai Rp15,07 triliun pada akhir Juni 2023, turun 8,61% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) dari Rp16,49 triliun. Pendapatan usaha senilai Rp645,86 miliar atau meningkat 27,37% secara tahunan (yoy) dari Rp507,08 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Di sisi lain, beban usaha meningkat 25,56% yoy menjadi Rp592,46 miliar dari Rp471,85 miliar. Dari sana, laba bersih setelah pajak perusahaan naik 30,46% yoy dari Rp27,13 miliar menjadi Rp35,39 miliar pada Juni 2023. (*)