Sajian Utama

Anggur Orang Tua: Menjaga Ekuitas Merek Lebih dari 75 Tahun

Sweetly Kaligis, Brand Manager PT HD Corpora (Foto: Wisnu Tri Rahardjo)

PT HD Corpora (Orang Tua Group), melalui merek andalannya, Anggur Orang Tua, telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri anggur tradisional di Indonesia selama lebih dari 75 tahun. Hal itu tecermin pada survei IBBA tahun ini: Anggur Orang Tua meraih skor tertinggi di kategorinya.

Anggur Orang Tua adalah salah satu dari sederet merek yang dikelola Orang Tua Group. OT Group selama ini dikenal sebagai perusahaan FMCG yang memproduksi berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari, seperti perawatan pribadi, minuman kesehatan, wafer dan biskuit, makanan ringan, permen, produk susu, produk jeli, teh siap minum, dan air mineral. Contoh mereknya, selain Anggur Merah Cap Orang Tua, juga ada Formula, Panjang Jiwo, Tango, Teh Gelas, MintZ, Blaster, Oops, dan Kiranti.

Penuh Tantangan

Sweetly Kaligis, Brand Manager PT HD Corpora, mengakui bahwa membangun merek saat ini memang penuh tantangan sehingga perlu pendekatan yang kreatif dan inovatif untuk menjaga agar mereknya tetap relevan dan berdaya saing. Sweetly mengungkapkan, tantangan terbesar di era digital yaitu memastikan bahwa Anggur Orang Tua tetap agile, kuat, dan mencerminkan nilai-nilai tradisi yang sudah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia.

Perkembangan digital memang memberikan akses yang lebih luas dan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan untuk terhubung dengan konsumen. Namun, di sisi lain, perusahaan juga dituntut untuk terus memperbarui pendekatan pemasarannya agar lebih kreatif dalam menyampaikan pesan.

Sebagai produk lokal yang mewakili warisan budaya Indonesia, Anggur Orang Tua berusaha terus berinovasi tanpa meninggalkan akar tradisinya. “Produk ini mewakili warisan tradisi Indonesia yang telah hadir selama 75 tahun, dan itulah yang membuat konsumen bangga untuk menggunakan produk ini sebagai bagian dari kebanggaan terhadap kekayaan budaya bangsa,” kata Sweetly.

Sebagai produk yang telah menemani masyarakat Indonesia dalam waktu yang lamadipasarkan sejak 1948― Anggur Orang Tua memprioritaskan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen. Pihaknya menerapkan prinsip konsumen adalah raja sebagai landasan untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Anggur Orang Tua secara aktif melakukan riset pasar dan mengumpulkan umpan balik konsumen untuk memastikan bahwa produk dan layanannya selalu relevan dengan kebutuhan mereka.

Sweetly menuturkan, “Kami selalu berusaha mengetahui apa yang diinginkan konsumen, seperti halnya orang tua memahami kebutuhan anak-anaknya. Riset pasar secara berkala membantu kami untuk menyesuaikan strategi kami dengan preferensi dan perilaku konsumen saat ini.”

Tak hanya itu. Anggur Orang Tua berusaha menjunjung tinggi prinsip menjaga hubungan dengan konsumen dan pelanggan (toko) secara relasional, bukan transaksional. Perusahaan menjaga hubungan yang baik dengan berbagai cara, seperti melalui pameran dan komunitas.

Dengan begitu, menurut Sweetly, pihaknya dapat berinteraksi secara langsung dan berkelanjutan dengan konsumen ataupun pelanggan. Interaksi ini penting untuk membangun keterikatan emosional antara merek dan konsumen, menciptakan loyalitas yang lebih kuat, dan memperkuat posisi merek di pasar.

“Kami ingin konsumen merasakan nilai dari produk ini, dan interaksi langsung adalah cara yang efektif untuk menjalin hubungan yang lebih dekat,” katanya. Melalui pendekatan ini, Anggur Orang Tua mampu membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas terhadap merek.

Komunikasi Dua Arah

Di era digital ini, Anggur Orang Tua pun tak mau ketinggalan memanfaatkan platform seperti Instagram dan Facebook untuk menyampaikan pesan secara real time, serta untuk mendengarkan opini dan masukan dari konsumen. Sweetly menjelaskan, melalui media sosial, Anggur Orang Tua dapat menjalin komunikasi dua arah yang memungkinkannya cepat merespons berbagai umpan balik.

Anggur Orang Tua juga menggunakan media sosial untuk mengedukasi masyarakat mengenai batasan konsumsi produk mereka. “Kami selalu menekankan bahwa produk ini hanya untuk konsumen berusia di atas 21 tahun dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil serta pengendara. Edukasi ini penting untuk menjaga reputasi perusahaan sekaligus memberikan informasi yang bertanggung jawab kepada konsumen,” kata Sweetly.

Tentu, keberhasilan Anggur Orang Tua dalam menjaga posisinya selama bertahun-tahun tidak terlepas dari budaya adaptif yang diterapkan perusahaan. Menurut Sweetly, perusahaan selalu mengedepankan pentingnya keputusan yang didasari data dan fakta.

“Setiap langkah yang kami ambil harus sesuai dengan angka-angka yang menunjukkan arah, dan ini adalah kunci utama bagaimana perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Pihaknya juga menekankan komitmen, konsistensi, dan disiplin dalam bekerja, yang dikombinasikan dengan budaya kekeluargaan yang kuat. Budaya ini memungkinkan Anggur Orang Tua merespons perubahan pasar dengan cepat dan efektif. Hal ini penting terutama saat menghadapi situasi krisis yang dapat memengaruhi reputasi perusahaan.

Demi fokus pada penguatan merek pula, Anggur Orang Tua mencari karyawan yang memiliki keterampilan khusus dalam aktivitas branding. Sweetly mengungkapkan bahwa tim branding di Anggur Orang Tua diisi oleh individu yang memiliki semangat untuk selalu belajar dan berkembang.

“Kami membutuhkan orang yang tidak mudah puas, yang selalu haus akan hal baru, dan yang memiliki ambisi untuk terus maju,” ungkapnya.

Dengan karakteristik seperti ini, tim branding mampu terus berinovasi dan menciptakan ide-ide baru yang relevan dengan kebutuhan pasar. Semangat untuk tidak cepat puas dan selalu ingin belajar adalah nilai penting dalam tim branding Anggur Orang Tua, yang mendorong perusahaan terus berada di depan dalam persaingan.

Yang pasti, upaya yang konsisten dalam menjaga kekuatan brand telah membuahkan hasil positif. Menurut Sweetly, sejak 2017, Anggur Orang Tua telah mendapatkan penghargaan Best Brand Award secara berturut-turut, mencerminkan tingginya kesadaran merek dan loyalitas konsumen terhadap produk ini.

Selain itu, hasil survei brand awareness pun menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, menegaskan bahwa Anggur Orang Tua masih menjadi pilihan utama dalam industrinya. “Kami menyadari bahwa mempertahankan posisi di pasar jauh lebih sulit daripada mencapainya,” ungkap Sweetly. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved