Garudafood: Membangun Merek-Merek Juara dengan Persistensi
Tak salah bila menilai PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk sebagai salah satu korporasi FMCG yang memiliki persistensi tinggi dalam membangun merek. Di tengah persaingan industri makanan dan minuman yang kian menantang, Garudafood terus melakukan branding dengan spartan terhadap merek-merek yang menjadi portofolionya.
Tak mengherankan, dalam survei IBBA tahun ini -- berdasarkan pilihan konsumen -- juga terbaca bahwa Garudafood mampu menjaga posisi merek-mereknya sebagai best brand di berbagai kategori, khususnya di segmen minuman serbuk cokelat, wafer stick, dan kacang bermerek. Merek-merek di bawah naungannya, seperti Garuda, Gery, Chocolatos, dan Prochiz, terus berkembang dan menjadi pemain penting di segmennya.
Konsisten dalam Inovasi
Ari Windrayanto Purwito, Brand Equity Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, mengungkapkan bahwa perusahaannya menerapkan berbagai strategi untuk membangun merek-merek yang kuat dan tangguh di era digital. Terutama, dengan mengandalkan konsistensi dalam inovasi, pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Diakui Ari, salah satu tantangan utama yang dihadapi Garudafood ialah perubahan perilaku konsumen akibat perkembangan teknologi digital. “Konsumen kini memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi, produk, dan layanan yang mereka butuhkan. Ini menuntut brand untuk lebih jeli dalam memilih titik sentuh atau touch point agar efektif dalam menarik perhatian konsumen,” katanya. Kini, Garudafood tidak hanya bersaing dengan produsen makanan kemasan lain, tetapi juga dengan produk lokal dari UMKM yang semakin menjamur.
Untuk menghadapi tantangan ini, Garudafood tidak sekadar memperluas jangkauan distribusi produk, tetapi juga memahami preferensi konsumen yang semakin beragam. Melalui Divisi Consumer & Shopper Insight, perusahaan melakukan riset mendalam untuk mendapatkan gambaran jelas tentang kebutuhan dan keinginan konsumen, serta memastikan bahwa produk yang diluncurkan relevan dengan tren pasar.
Inovasi yang konsisten menjadi landasan pengembangan produk Garudafood. Slogan citra “Leading in Innovation” yang diusungnya bukan sekadar slogan, melainkan cerminan dari filosofi perusahaan untuk selalu menghadirkan produk-produk yang menawarkan nilai tambah.
Salah satu contoh nyata yaitu produk Garuda Slondok, yang diluncurkan pada akhir 2023. Produk ini adalah diversifikasi Garudafood di kategori camilan non-kacang yang mengangkat citarasa lokal.
“Garuda Slondok terinspirasi dari camilan tradisional Indonesia yang dikemas dengan sentuhan inovasi modern dalam hal bentuk, rasa, dan kemasan. Ini merupakan upaya kami untuk menambah varian produk serta memberikan pilihan baru bagi konsumen,” Ari menjelaskan.
Tidak hanya itu, produk ini juga melibatkan kolaborasi dengan UMKM lokal untuk memenuhi pasokan bahan baku. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk tumbuh bersama para pemangku kepentingan.
Pendekatan 360°
Dalam hal strategi pemasaran, Garudafood menggunakan pendekatan 360° yang mencakup berbagai saluran media. “Kami berusaha selalu update dengan perkembangan yang ada di masyarakat, khususnya media digital, dan memadukannya dengan media konvensional seperti TV,” kata Ari.
Meskipun media sosial menjadi pilihan utama di kota-kota besar, anggaran iklan terbesar masih dialokasikan untuk media konvensional. Sebab, jangkauannya yang lebih luas, sesuai dengan distribusi produk Garudafood hingga ke pelosok Indonesia.
Di media digital, Garudafood memanfaatkan platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram, serta menggandeng influencer untuk menarik perhatian generasi muda. Jadi, seluruh brand Garudafood ‒seperti Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, Prochiz, dan Garudafood‒ masing-masing sudah punya media sosial sendiri.
Selain itu, perusahaan memanfaatkan social listening tools dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau sentimen pasar secara real time. Ari menjelaskan, teknologi ini memungkinkan Garudafood lebih cepat merespons perubahan tren dan perilaku konsumen, sekaligus membantu dalam menyusun strategi komunikasi yang efektif.
Garudafood sangat memperhatikan cara penyampaian pesan kepada konsumen. Di media seperti televisi, yang memiliki durasi terbatas, pesan dibuat singkat dan padat agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Di media digital, konten dikemas lebih panjang dan informatif untuk memberikan edukasi mengenai keunggulan produk.
Strategi tersebut menciptakan mental availability pada konsumen saat mereka dihadapkan pada momen pembelian. Menurut Ari, ini sangat penting dalam menjaga loyalitas konsumen terhadap produk-produk Garudafood.
Manfaatkan Storytelling
Selain itu, storytelling juga menjadi elemen penting dalam komunikasi Garudafood, terutama dalam menciptakan keterikatan emosional dengan konsumen. “Kami ingin konsumen bukan hanya sekadar mengingat produk kami, tetapi juga merasakan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” kata Ari.
Pemanfaatan teknologi menjadi fokus utama Garudafood dalam membangun interaksi yang lebih personal dengan konsumen. Selain menggunakan social listening, Garudafood juga memperkenalkan asisten virtual “Putri” untuk merespons pertanyaan dan umpan balik konsumen selama 24 jam. Asisten virtual berbasis Natural Language Understanding (NLU) ini bisa diakses melalui berbagai saluran, mulai dari website, media sosial, hingga WhatsApp.
Menurut Ari, teknologi ini memungkinkan Garudafood menjalin hubungan yang lebih erat dengan konsumen serta mendengarkan opini dan masukan mereka secara langsung. Dengan adanya interaksi real time, Garudafood dapat dengan cepat menanggapi keluhan atau pertanyaan konsumen, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan.
Di lingkungan bisnis yang cepat berubah, Garudafood menekankan pentingnya budaya responsif dan adaptif. Data real time menjadi alat yang krusial bagi Garudafood untuk memantau tren pasar dan perubahan perilaku konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan strategi pemasaran dan meningkatkan kualitas produk berdasarkan masukan yang diterima.
Budaya responsif ini juga memungkinkan Garudafood mendeteksi potensi masalah lebih dini dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan sebelum masalah tersebut berkembang lebih lanjut. Ari menegaskan, “Kecepatan dalam merespons perubahan pasar dan kebutuhan konsumen adalah salah satu keunggulan yang kami miliki untuk menjaga posisi merek di pasar.”
Dengan konsistensi dalam inovasi produk dan strategi komunikasi yang terarah, Garudafood berhasil mempertahankan posisinya sebagai top of mind di berbagai kategori produk. Keberhasilan ini bukan hanya didorong oleh kualitas produk yang terjaga dari hulu hingga hilir, tetapi juga oleh kemampuan Garudafood dalam menyesuaikan diri dengan dinamika pasar.
“Kami percaya bahwa top of mind suatu merek bergantung pada kemampuan untuk mengomunikasikannya dengan baik. Melalui komunikasi yang konsisten, merek Garuda kini dikenal sebagai ‘Kacang Warisan Indonesia’, sementara visi perusahaan sebagai perusahaan F&B terkemuka dengan pertumbuhan berkelanjutan tecermin dalam diversifikasi produk yang terus kami lakukan,” kata Ari.
Dengan visi besar tersebut, Garudafood telah berhasil mentransformasi mereknya dari sekadar “The King of Peanut” menjadi “The King of Snacks in Indonesia.” Transformasi ini tidak hanya memperluas portofolio produknya, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan konsumen. (*)