CSR Corner

Indofood Riset Nugraha Memberikan Dana Riset Bagi 80 Mahasiswa S1

Puluhan mahasiswa peserta program Indofood Riset Nugraha 2024. (Foto: IRN)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) konsisten mendorong generasi muda untuk terlibat langsung dalam mewujudkan transformasi sistem pangan melalui riset yang berkualitas. Tahun ini, program Indofood Riset Nugraha (IRN) memberikan dana riset bagi 80 mahasiswa yang akan menyelesaikan studi S1 nya dari 43 perguruan tinggi di Indonesia. Penandatanganan MoU dilakukan di Jakarta bersamaan penyelenggaraan Simposium Pangan Nasional bertema “Program Makan Bergizi Gratis sebagai Motor Penggerak Transformasi Sistem Pangan Tangguh Berbasis Potensi Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal Nasional” yang berlangsung secara hybrid.

Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Suaimi Suriady, menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi tantangan besar yang berdampak pada sistem pangan global, termasuk perubahan iklim dan tekanan sosial ekonomi. Kedua tantangan ini semakin menegaskan pentingnya transformasi menuju sistem pangan yang lebih tangguh berbasis potensi dan kearifan lokal. Oleh karenanya, Indofood terus mengajak dan mendorong generasi muda terlibat langsung, berkontribusi melalui riset-riset unggul yang dilakukan dalam rangka penyelesaian studinya.

Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2006, IRN telah menerima lebih dari 7.000 proposal penelitian. Tahun ini berjumlah 614 proposal. “Setelah melalui seleksi oleh para Pakar IRN, kami ucapkan selamat kepada 80 mahasiswa S1 dari 43 perguruan tinggi yang berhak menerima dana riset IRN periode 2024/2025. Kami berharap kesempatan emas ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk menyelesaikan studi tetapi bagaimana riset yang dihasilkan menjadi berkualitas, unggul, applicable bahkan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain,” ujar Suaimi.

Penetapan 80 orang mahasiswa sebagai penerima dana riset IRN ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Indofood dengan masing-masing mahasiswa dan dilanjutkan penyerahan dana riset secara simbolis. Acara ini dihadiri oleh Manajemen Indofood, Pakar IRN, Ketua Badan Gizi Nasional, Dirjen Pendidikan Tinggi, Teknologi dan Sains serta Dirjen Kesehatan Masyarakat serta dosen pembimbing. Selama pelaksanaan riset, mahasiswa akan dibimbing langsung oleh para pakar IRN hingga penelitiannya selesai. Batas penyelesaian penelitian paling lama adalah satu tahun.

Program IRN juga menetapkan empat orang mahasiswa sebagai Peneliti Terbaik. Mereka adalah penerima dana riset IRN tahun 2023/2024 yang memenuhi lima aspek penilaian meliputi pelaksanaan penelitian, mutu penelitian, teknik presentasi, penguasaan materi dan sikap peneliti.

Usai penandatanganan MoU antara Indofood dengan penerima dana riset IRN, Indofood menggelar Simposium Pangan Nasional. Mengangkat tema “Program Makan Bergizi Gratis sebagai Motor Penggerak Transformasi Sistem Pangan Tangguh Berbasis Potensi Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal-Nasional”, symposium ini membahas salah satu upaya konkret yang diinisiasi oleh pemerintah dalam menciptakan sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif.

Suaimi dalam sambutannya mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan, tetapi lebih jauh lagi berusaha membangun kesadaran akan pentingnya gizi yang baik untuk setiap lapisan masyarakat. “Kami percaya bahwa dengan menyediakan akses yang lebih luas terhadap makanan bergizi kita dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketahanan pangan,” ucapnya.

Suaimi juga menekankan bahwa elemen penting dalam transformasi ini adalah pemanfaatan potensi pangan fungsional yang sudah ada di Indonesia. “Transformasi sistem pangan yang berbasis pada potensi pangan fungsional dan kearifan lokal ini juga akan membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, memberdayakan petani lokal, dan mendukung pembangunan ekonomi berbasis agribisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, kita tidak hanya menciptakan masyarakat yang lebih sehat, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi bangsa di kancah global,” ujarnya.

Tampil sebagai pemateri pertama pada simposium ini adalah Kepala Badan Gizi Nasional Dr. Ir. Dadan Hindayana membawakan materi “Rancangan Program Makan Bergizi Gratis” dan pemateri kedua yang memaparkan “MBG dan Pembangunan Gizi Masyarakat” adalah salah satu Pakar IRN yaitu, Dr. Widjaja Lukito, PhD, SpGK (K). Para pakar IRN lainnya akan tampil sebagai pembahas pada sesi pembahasan dan diskusi.

“Saya berharap simposium ini dapat menjadi wadah diskusi yang produktif dan penuh inspirasi, yang tidak hanya membahas tantangan dan peluang dalam sistem pangan kita, tetapi juga menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan secara nyata,” kata Suaimi menutup penjelasannya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved