Riset Future Readiness Indikator 2024: Nvidia Jadi Perusahaan Terinovatif dan Adaptif, Salip Microsoft, Google, dan Apple
IMD Center for Future Readiness, meluncurkan hasil riset Future Readiness Indicator (FRI) tahun 2024, menunjukkan bahwa perusahaan produksi cip, perangkat lunak (software), hingga API asal Amerika Serikat, Nvidia menduduki peringkat pertama dalam riset tersebut. Selain Nvidia, Microsoft dan Meta berhasil menempati jajaran perusahaan paling inovatif dan adaptif menurut riset tersebut.
Menurut Profesor Manajemen dan Inovasi IMD sekaligus Kepala Center for Future Readiness IMD, Howard Yu menjelaskan, meskipun Nvidia mengalami kegagalan dengan produksi cip pertama, hingga beralih bisnis ke kartu grafis, kini perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang paling bernilai di dunia.
“Kapitalisasi pasarnya telah melampaui Microsoft dan Apple,” jelas Yu dalam keterangan resmi pada Rabu (27/11/2024).
Lebih detail, berikut adalah daftar 10 besar perusahaan paling inovatif dan adaptif versi riset IMD FRI 2024.
- Nvidia (skor 100)
- Microsoft (skor 96,7)
- Meta (skor 84,7)
- Alphabet (skor 80,7)
- Apple (skor 79,3)
- Amazon (skor 76,2)
- AMD (skor 73,4)
- Qualcommm (skor 58,3)
- SAP (58,3)
- Netflix (57,4)
Adapun tiga faktor kesuksesan menurut riset tersebut antara lain ketahanan inovasi, pengembangan ekosistem, dan kestabilan finansial jangka panjang. Pertama, dari segi ketahanan inovasi, perusahaan memiliki pengembangan portofolio riset, utamanya di bidang kecerdasan buatan (AI) dan komputasi tingkat lanjut.
Kedua, perusahaan yang memiliki pengembangan ekosistem bisnis yang beragam, cenderung memiliki margin laba atas aset yang lebih tinggi. Ketiga, perusahaan memiliki kestabilan finansial jangka panjang, dengan likuiditas dan arus kas positif. Perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan kapitalisasi pasar gabungan atau CQGR lebih tinggi daripada mengandalkan pendanaan investor.
Sebelumnya, Nvidia pertama kali melakukan investasi AI saat melakukan peluncuran Compute Unified Device Architecture (CUDA) pada tahun 2006, dengan nilai investasi sebesar lebih dari US$10 miliar. CUDA merupakan perangkat untuk pemrograman untuk mengakselerasi kemampuan komputasi grafis. Langkah ini membuka peluang Nvidia untuk mendalami pembelajaran mesin (machine learning) dan komputasi ilmiah (science computing). Berkat langkah tersebut, Nvidia menjadi perusahaan yang menjadi pusat revolusi AI.
Selain Nvidia, sejumlah perusahaan teknologi asal Asia juga masuk dalam daftar riset FRI 2024, berikut daftarnya.
- TSMC di peringkat 12 (skor 55,9)
- Tencent (peringkat 16, skor 52,8)
- Samsung (peringkat 20, skor 47,3)
- Xiaomi (peringkat 24, skor 44,2)
- Alibaba (peringkat 28, skor 40,1)
- Baidu (peringkat 29, skor 38,2)
- Sony (peringkat 32, skor 35,6)
- Nintendo (peringkat 39, skor 23,7)
- JD.com (peringkat 40, skor 1,0).
Menurut Yu, sebagian besar perusahaan teknologi asal Asia tersebut memiliki skor di bawah 50. Perusahaan yang masuk penilaian tersebut dianggap memiliki tantangan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan. “Banyak perusahaan perangkat keras ada di kategori ini,” tutup Yu.