Hanya 15% Perusahaan Indonesia Punya Alokasi Anggaran Siber, Cek Faktanya!
Perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, AC Ventures bekerja sama dengan PwC Indonesia merilis sumber daya baru untuk para pengusaha untuk memandu keamanan siber bertajuk Cybersecurity Playbook for Stratups..Subianto, Chief Digital and Technology Officer at PwC Indonesia, menyarankan organisasi perlu lebih memperhatikan ketahanan siber dan memasukkan inisiatif ini ke dalam strategi utama mereka. “Di Indonesia, hanya 27% organisasi yang secara rutin mengantisipasi risiko siber masa depan, dan hanya 15% yang mengalokasikan anggaran siber mereka untuk menangani risiko utama perusahaan,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Menurut PwC, 36% perusahaan yang baru-baru ini disurvei mengalami biaya lebih dari US$ 1 juta akibat pelanggaran data, meningkat dari 27% pada 2023. Hal ini membuat 49% direktur perusahaan menganggap keamanan siber sebagai tantangan pengawasan yang besar. kemajuan teknologi GenAI dan cloud telah meningkatkan kerentanan, dan 42% eksekutif kini juga menyesuaikan strategi mereka untuk mengatasi ancaman.
Panduan ini juga menekankan pentingnya prinsip “CIA” (Confidentiality, Integrity, and Availability), yang membantu tim manajemen untuk lebih efektif dalam menjaga aset informasi mereka. Selain itu panduan juga membahas potensi GenAI untuk secara signifikan memperkuat pertahanan startup terhadap ancaman siber baru yang kini menjadi bagian dari lanskap digital.(*)