Strategi Astra Infra Berikan Rasa Aman dan Tingkatkan Kepuasan Pelanggan di Astra Tol Cipali
Sejak diresmikan pada 13 Juni 2015, Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Provinsi Jawa Barat telah menjadi tulang punggung transportasi darat yang membawa manfaat besar, baik bagi para pengguna jalan maupun kawasan di sekitarnya.
Dengan konsesi yang dikelola oleh PT Lintas Marga Sedaya, bagian dari Astra Infra, tol sepanjang 116,75 kilometer ini menghubungkan Cikopo (KM 72) hingga Palimanan (KM 188), melewati lima kabupaten: Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.
Keberadaan Tol Cipali berhasil memangkas jarak rute Cikampek-Palimanan hingga 40 kilometer dibanding jalur Pantura, menjadikannya pilihan utama bagi pengendara. Lebih dari itu, tol ini tidak hanya mempermudah distribusi barang dan transportasi umum, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan sektor industri, perumahan, perkantoran, pariwisata, hingga agrobisnis di sepanjang lintasannya.
Untuk mewujudkan potensi tersebut, sebagai pengelola, Astra Infra terus berinovasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Berbagai fasilitas telah disediakan, mulai dari rambu lalu lintas yang jelas, kendaraan patroli dengan teknologi modern, hingga edukasi pentingnya asuransi untuk meminimalkan risiko di jalan.
Tak hanya itu, Astra Infra juga melakukan proyek pemeliharaan jalan secara berkala, seperti pengerjaan scraping, filling, dan overlay, perbaikan rambu keselamatan, hingga pembaruan fasilitas rest area. Semua langkah ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi setiap pengguna tol.
Saat ini, proyek perbaikan dan penambahan lajur tengah berlangsung di KM 87–110, sebagai kelanjutan dari penambahan lajur ketiga di KM 72–87 yang rampung pada tahun 2023. Langkah ini diambil sebagai persiapan menghadapi lonjakan volume kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekaligus untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di ruas yang padat.
Untuk Berkendara Lebih Aman dan Nyaman
Menurut Corporate Communications & Sustainability Management PT Lintas Marga Sedaya, Ardam Raff Trisilo, peningkatan kapasitas jalan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman. Selain itu, peremajaan lajur pertama dan kedua juga dilakukan di sepanjang KM 87–110 guna menjaga kualitas jalan tetap prima.
Di luar itu, dia juga mengimbau para pengguna jalan agar selalu waspada, menjaga jarak aman, dan mengurangi kecepatan saat melintasi area proyek. Jika merasa lelah, disarankan untuk beristirahat di rest area yang tersedia atau keluar melalui gerbang tol terdekat demi keselamatan bersama.
Ardam menambahkan bahwa Astra Tol Cipali memang terus berkomitmen memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan. Salah satu fasilitas yang disediakan adalah rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) bagi pengguna jalan yang membutuhkan waktu istirahat.
Saat ini, terdapat delapan rest area yang tersebar di sepanjang 116,75 kilometer jalan tol ini. Empat rest area tipe A dapat ditemukan di KM 102 dan KM 166 arah Cirebon, serta di KM 101 dan KM 164 arah Jakarta. Sementara itu, empat rest area tipe B berada di KM 86 dan KM 130 untuk kedua arah.
Dalam rangka meningkatkan kenyamanan pengguna tol, proyek penambahan lajur ketiga di Tol Cipali tengah berlangsung. Tahapan pembongkaran dan pembersihan area sudah selesai, sementara pengerjaan pembongkaran tanah dan konstruksi dilakukan secara bertahap.
"Diharapkan penambahan lajur ketiga selesai minggu kedua Desember ini," ujar Ardam saat ditemui dalam kegiatan Media Tour Trip to Safety di rest area KM 72. Proyek ini menjadi persiapan menyambut peningkatan jumlah pengguna jalan yang diperkirakan memanfaatkan momentum mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Seperti libur akhir tahun sebelumnya, selalu terjadi lonjakan volume kendaraan di ruas tol ini. “Kami memperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 12% pengguna jalan yang melintas Tol Cipali saat libur Nataru,” ungkap Prayogi Setyo Utomo, Management Operations Department Head Astra Tol Cipali. Proyeksi ini menjadi dasar bagi Astra Tol Cipali untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan demi memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Salah satu langkah strategis untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan, yang dilakukan Astra Infra adalah pemasangan pembatas pengamanan keselamatan. Pembatas beton yang dirancang mampu menahan benturan langsung hingga beban sekitar 13 ton memberikan perlindungan maksimal meski tanpa daya lentur.
Selain itu, terdapat pula wire rope dan guard rail sebagai pembatas semi-kaku yang dirancang untuk mengamankan kendaraan yang keluar jalur. Wire rope, dengan konstruksi sling baja, memiliki elastisitas tinggi dan mampu menahan beban hingga 80 ton, memberikan perlindungan ekstra dibandingkan guard rail.
Astra Infra juga konsisten menjalankan program keselamatan melalui gerakan 3E (Education, Engineering, & Enforcement). Edukasi keselamatan dilakukan melalui berbagai media, didukung dengan fasilitas keselamatan di sepanjang jalan tol. Sebanyak 164 kilometer guard rail, 90,6 kilometer wire rope, dan 18.600 guide post telah dipasang. Selain itu, speed reducer juga ditempatkan di 20 titik strategis untuk menjaga batas kecepatan di ruas tol Cipali.
Koordinasi dan Antisipasi
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas, Astra Tol Cipali berkoordinasi dengan Korlantas Polri melalui pemantauan kondisi jalan tol dari Command Center di KM 188 Ruas Tol Cipali. Sebanyak 295 CCTV telah terpasang, tersebar di setiap satu kilometer ruas tol dan rest area untuk mendukung pengawasan tersebut.
Guna mengantisipasi kepadatan kendaraan, Astra Tol Cipali menyediakan armada pelayanan yang mencakup 12 kendaraan derek, 10 kendaraan patroli, 2 kendaraan keamanan dan ketertiban, 5 ambulans, 6 kendaraan patroli jalan raya (PJR), serta 5.000 rubber cone yang siap digunakan untuk keperluan contraflow jika diperlukan.
Bahkan untuk mengurangi tingkat kecelakaan di titik-titik rawan, petugas patroli secara rutin melakukan giat black spot pada jam rawan di lokasi tersebut. Dalam situasi darurat, pengguna tol dapat menghubungi Traffic Monitoring Center (TMC) yang melayani selama 24 jam melalui nomor 0260-7600-600 atau 081-234-7600.
Memberi Manfaat
Heru (53), pengemudi Bus Sumber Alam asal Kauman, Purworejo, mengakui keberadaan Astra Tol Cipali sangat mempermudah perjalanan. Dengan tol ini, waktu tempuh Cirebon-Jakarta hanya sekitar 3 jam dengan kecepatan rata-rata 100-110 km/jam, jauh lebih cepat dibanding jalur Pantura yang memakan waktu lebih dari 5 jam. “Waktu tempuh lebih cepat dan jaraknya lebih dekat dibanding lewat Pantura,” ungkap Heru.
Fasilitas di tol Cipali juga dinilai memadai. Rambu jalan lengkap dan rest area cukup nyaman dengan toilet yang bersih dan terawat. Namun, Heru merasa jarak antar rest area masih terlalu jauh. Ia juga menyarankan agar ruas jalan yang masih dicor diganti dengan aspal. “Jalan aspal lebih nyaman, ban tidak cepat panas meski kendaraan melaju kencang,” katanya.
Pendapat serupa disampaikan Jakbar Sitourus (57), warga Tapos, Depok. Menurutnya, tol Cipali memangkas waktu perjalanan Jakarta-Cirebon menjadi hanya 4-5 jam, dibandingkan jalur Pantura yang bisa mencapai lebih dari 6 jam. “Jalannya masih relatif sepi,” ujar Sitourus.
Ia juga memuji fasilitas tol Cipali, mulai dari rambu, petunjuk jalan, hingga sarana pengaman yang lengkap. Rest area yang luas dan nyaman memudahkan pengguna menemukan tempat parkir. Dengan kehadiran tol ini, perjalanan menjadi lebih efisien dan menyenangkan bagi para pengendara.
Berdayakan Masyarakat
Selain berfokus pada layanan lalu lintas, Astra Infra melalui program corporate social responsibility (CSR) juga memberdayakan masyarakat di sekitar ruas Astra Tol Cipali. Program ini mengusung empat pilar utama, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan. Implementasinya dapat dilihat dari pembinaan Kampung Berseri Astra (KBA) di Desa Bongas Kulon, Sumberjaya, Majalengka.
Di bidang pendidikan, Astra Tol Cipali membina lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sumberjaya, yaitu SD Negeri Bongas Kulon 3, SD Negeri Bongas Wetan 2, SD Negeri Lojikonong 2, SD Negeri Cidenok, dan SD Negeri Garangwangi 3. Fokus pembinaan ini adalah meningkatkan kompetensi tenaga pengajar, baik dalam bidang akademik maupun pengembangan karakter, agar para guru dapat memberikan ilmu dan keterampilan kepada siswa dengan kualitas yang baik, santun, dan mandiri.
Di bidang lingkungan, KBA Bongas Kulon menjalankan pengelolaan sampah terpadu, yang meliputi bank sampah, produksi kompos, zona penghijauan, pembudidayaan tanaman melalui bank bibit, serta pertanian hidroponik yang menjadi unggulan. Untuk bidang kesehatan, Astra Tol Cipali melakukan pembinaan Posyandu, mengedukasi masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta peningkatan sanitasi.
Sementara itu, di bidang kewirausahaan, Astra Tol Cipali mendukung masyarakat setempat melalui program UMKM. Salah satu contoh adalah pembinaan para perajin batik di Ciwaringin, wilayah yang terdampak oleh pembangunan tol. Selain itu, Astra Tol Cipali juga mendukung UMKM kerajinan besek di Desa Leuwimundi, Majalengka, yang menghasilkan produk ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti plastik.
Harapannya, program Kampung Berseri Astra ini dapat memberikan dampak positif dan mendorong inisiatif berkelanjutan dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, lingkungan, maupun kewirausahaan. Program ini sekaligus mencerminkan filosofi Astra, yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, yang sejalan dengan Astra Sustainability Aspirations 2030.
Dengan keberadaan Astra Tol Cipali, diharapkan manfaat positif dapat dirasakan oleh masyarakat di sepanjang lima kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon, sesuai dengan nilai Catur Dharma Astra. (*)