Investor Siap-Siap RUPSLB, Merdeka Battery Materials (MBMA) Bakal Gelar Private Placement
Emiten yang bergerak di bidang pertambangan nikel, mineral, dan pengolahannya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) hendak menggelar aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tahap kesatu atau private placement. Kesepakatan aksi korporasi itu akan dibahas pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 6 Desember 2024 mendatang.
Menurut manajemen perusahaan, pelaksanaan PMTHMETD I itu bertujuan untuk memungkinkan MBMA melakukan ekspansi bisnis, sehingga perusahaan harus memperkuat struktur permodalan. Dana yang diperoleh dari hasil private placement itu akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja sebesar 15% dari total dana. Kemudian, digunakan untuk pengembangan usaha, baik dalam bentuk belanja modal (capex), pembelian saham, pembelian aset, penyertaan saham, hingga pemberian pinjaman.
“Penerbitan saham baru akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan perseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham,” tegas General Manager Legal sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk, Deny Greviartana Wijaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Selain itu, MBMA akan menerbitkan saham baru dan harga saham baru yang akan melewati persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB. Setelah mencapai mufakat, MBMA hanya dapat meningkatkan maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor.
Rencananya, MBMA akan melepas 10.799.541.990 unit atau 10,79 miliar lembar saham atau paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau modal disetor. Ini akan diterbitkan dari saham portepel senilai Rp100 per lembar saham.
Adapun struktur permodalan dan kepemilikan saham sebelum dan setelah private placement diasumsikan, yaitu, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 118.794.961.890 unit atau 118,79 miliar lembar saham dengan harga Rp11,87 triliun. Sedangkan saham dalam portepelnya menjadi 311,205 miliar saham senilai Rp31,12 triliun. “Setelah pelaksanaan PMTHMETD I menjadi efektif, persentase kepemilikan saham daripemegang saham perseroan saat ini akan mengalami dilusi sebesar maksimum 9,1%,” tutur Deny. Harga saham MBMA pada penutupan perdagangan hari ini naik sebesar 1,98% atau menjadi Rp515 dari perdagangan sebelumnya. (*)