Tingkatkan Investasi Emas di Tahun 2025, Lakuemas Giatkan Edukasi

Sepanjang tahun 2024, emas menjadi komoditas investasi paling prospektif karena pertumbuhan harganya mencapai 30 persen. Sebagai aset yang sering disebut sebagai safe haven, perkembangan harga emas sepanjang tahun ini terbilang gemilang di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik secara global.
Meski begitu, fenomena keemasan emas sebagai instrumen investasi sebenarnya tidak hanya terjadi pada tahun 2024 saja. Secara global, pertumbuhan nilai emas diketahui mencapai 12% per tahun dalam 10 tahun terakhir. Di Indonesia sendiri, harga emas diketahui mengalami kenaikan sebesar 68,08% selama 5 tahun ke belakang. Hal ini juga sejalan dengan nilai transaksinya yang terus meningkat.
Berdasarkan data BAPPEBTI, selama bulan Januari hingga September 2024, nilai transaksi emas fisik secara digital mencapai Rp41,3 triliun, meningkat drastis sebesar 1.181 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,22 triliun. Peningkatan nilai transaksi ini sejalan dengan kenaikan nilai komoditas emas secara global. Volume transaksi pada Januari hingga September 2024 juga mengalami kenaikan, dari 35.178,48 kilogram (kg) meningkat 945,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3.365,8 kg.
Melihat fakta ini, platform investasi emas Lakuemas terus berusaha menumbuhkan kepercayaan publik untuk berani memulai investasi emas, khususnya emas digital. Hal ini dipaparkan Edy Setiawan, CEO Lakuemas.
Dia mengatakan emas sebagai aset safe haven memang sudah sepatutnya dipilih oleh masyarakat sebagai komoditas investasi yang aman di tengah kondisi geopolitik global, tidak terkecuali emas digital.
“Karena itu, kami hingga sekarang memiliki visi besar untuk mengedukasi masyarakat Indonesia supaya berani memulai investasi emas, terutama emas digital. Kami berharap akan semakin banyak lagi masyarakat Indonesia yang merasa aman dan nyaman untuk melakukan investasi emas digital. Supaya aman dan nyaman, penting juga bagi masyarakat untuk memilih partner investasi emas yang sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI dan diawasi lembaga kliring seperti ICDX,” ucapnya.
Esther Napitupulu, Brand Manager Lakuemas mengatakan, sebagai platform yang omni-channel, Lakuemas sangat fleksibel untuk melakukan transaksi emas digital maupun emas fisik. Para pengguna bisa melakukan transaksi lewat gerai offline kami yang disebut Butik Lakuemas. Saat ini, Butik Lakuemas sudah terdapat di tiga lokasi, yakni Bekasi, Cempaka Mas, dan Pancoran.
“Lakuemas juga saat ini menempati peringkat kedua di antara lima platform emas digital teratas yang sudah berizin resmi Bappebti di Indonesia. Posisi ini didukung oleh komitmen untuk terus relevan dengan kebutuhan pelanggan melalui inovasi berkelanjutan. Aplikasi Lakuemas pun sudah diunduh sebanyak 1,5 juta kali yang sebagian besarnya merupakan user aktif,” ujarnya. (*)