Strategi Prudential Indonesia Mengelola Aset Investasi Rp56 Triliun
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang Kuartal III/2024. Kinerja bisnis kedua perusahaan yang solid, mempertegas komitmen untuk menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi kini dan yang akan datang, melalui solusi keuangan dan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau, serta berpusat pada kebutuhan nasabah.
Sepanjang kuartal III/2024, Prudential Indonesia mencatatkan total klaim dan manfaat sebesar Rp13,6 triliun, meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang telah dibayarkan untuk 1,1 juta klaim. Kinerja ini juga ditopang dengan kondisi keuangan yang sehat, terlihat dari tingkat solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) kedua perusahaan yang jauh di atas ketentuan regulator. Tingkat solvabilitas sebesar 476% atau di atas ketentuan regulator ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat membayarkan klaim secara berkelanjutan hingga jangka panjang.
Kinerja yang solid juga ditunjukkan dari sisi pengelolaan investasi. Prudential Indonesia mencatat total aset sebesar Rp61,1 triliun dan dipercaya untuk mengelola total aset investasi sebesar Rp56 triliun. Dalam mengelola aset investasi nasabah, Prudential Indonesia menerapkan praktik investasi yang bertanggung jawab.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia mengatakan, “RBC perusahaan kami jaga di atas ketentuan regulator, mempertegas komitmen kami untuk dapat membayarkan klaim nasabah yang sesuai ketentuan polis hingga jangka panjang. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir selama pengajuan klaimnya sesuai dengan ketentuan polis maka akan kami bayarkan. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk terus menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi kini dan nanti,” jelasnya di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Sementara itu, Prudential Syariah telah menyalurkan total klaim santunan dan manfaat bagi peserta mencapai Rp1,8 triliun hingga kuartal III/2024, yang didukung oleh tingkat solvabilitas Dana Tabarru sebesar 268% dan Dana Perusahaan sebesar 2.031%.
Iskandar Ezzahuddin, Presiden Direktur Prudential Syariah, mengungkapkan potensi industri asuransi syariah di Indonesia sangat besar, sehingga pencapaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi menghasilkan berbagai layanan keuangan dan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau, serta berpusat pada kebutuhan peserta sesuai prinsip-prinsip syariah.
Prudential Syariah mencatatkan total aset dan total aset investasi sebesar Rp7 triliun dan Rp6,2 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh masing-masing 4% dan 1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Prudential Indonesia dan Prudential Syariah terus melakukan diversifikasi portofolio produk salah satunya dengan menawarkan ragam opsi produk tradisional, agar menjangkau segmen nasabah yang lebih luas. Prudential Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini mencatat produk tradisional mengalami pertumbuhan hingga 29%. Peningkatan penjualan produk tradisional ini dikarenakan desain produk yang dikemas dengan sederhana sehingga nasabah lebih mudah dalam memahami produknya, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali membeli produk asuransi.
Namun, kedua perusahaan tetap melihat produk tradisional dan PAYDI saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap jenjang kehidupannya, sehingga akan melengkapi kebutuhan masyarakat yang sudah paham terkait manfaat asuransi, atau yang membutuhkan produk perlindungan dan investasi sekaligus.
Baik di Prudential Indonesia maupun Prudential Syariah, PAYDI masih menjadi pilihan sebagai produk perlindungan bagi diri dan keluarga. Hal ini terlihat dari komposisi PAYDI yang tercatat pada Kuartal III/2024, sebanyak 77% dari total pendapatan premi di Prudential Indonesia berasal dari PAYDI. Sementara itu, 60% total pendapatan kontribusi Prudential Syariah juga berasal dari PAYDI.
Di tengah tantangan isu geopolitik dunia, penurunan suku bunga global, hingga kondisi politik di Indonesia, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah mencatatkan kinerja positif untuk mayoritas subdana PRULink dan bahkan lebih unggul dibandingkan dengan kinerja indeks acuan. Kedua Perusahaan menerapkan strategi investasi yang berfokus pada kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
Penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi (investment grade) menjadi salah satu strategi kedua Perusahaan dalam mengelola portofolio investasi PAYDI berbasis pendapatan tetap (obligasi) dan portofolio investasi PAYDI berbasis campuran. Sementara untuk portofolio investasi PAYDI berbasis saham, kedua Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola subdana PRULink sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana, antara lain dengan memilih saham perusahaan yang memiliki bisnis yang berkesinambungan, kinerja keuangan yang solid, manajemen yang berkualitas, valuasi yang menarik dan likuiditas yang baik.
Untuk meningkatkan penetrasi PAYDI, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah mendorong nasabah/calon nasabah agar selalu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risikonya masing-masing.
Prudential Indonesia dan Prudential Syariah percaya bahwa setiap nasabah memiliki karakter, latar belakang, serta kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga profil risiko mereka pun berbeda. Inilah mengapa, perusahaan konsisten terus mengedukasi nasabah untuk memahami profil risiko diri mereka. Dengan demikian, nasabah dapat memilih produk dan layanan yang cocok, khususnya untuk produk yang dikaitkan dengan investasi.
“Kami mengimbau nasabah yang memiliki produk PAYDI lebih dari 5 tahun agar melakukan peninjauan terhadap profil risiko dan subdana yang dimiliki, untuk memastikan bahwa subdana yang dipilih masih sesuai dengan profil risiko terkini, serta kebutuhan nasabah saat ini dan di masa mendatang. Harapannya, tujuan keuangan nasabah pun dapat tercapai dan nasabah dapat semakin yakin melangkah dalam mewujudkan impiannya,” ujar Karin. (*)