Adaro Andalan Indonesia (AADI) Resmi Melantai di Bursa, Harga Melonjak hingga Rp6.650 Per Lembar
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran Rp5.550 per saham dan nilai nominalnya Rp3.125 per saham. Meski baru meluncur pada jam buka bursa 09.00 WIB, harga saham AADI sempat melonjak naik hingga Rp6.650 pada pukul 09.02 WIB.
Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk, Julius Aslan mengatakan potensi bisnis batu bara termal ke depan masih terbilang atraktif, karena kebutuhannya masih cukup tinggi. Meskipun demikian, bisnis batu bara sangat dipengaruhi oleh perkembangan kondisi ekonomi.
“Kami memang hanya akan fokus pada hal-hal yang kami kendalikan untuk pencapaian performa operasional dengan cara meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga kami bisa mendapatkan margin laba yang baik,” jelas Julius dalam pemaparannya di Gedung BEI, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).
Emiten energi yang bergerak di produksi batu bara itu masuk dalam papan pencatatan utama. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp43,21 triliun, dengan dana yang dikumpulkan sebesar Rp4,32 triliun.
Dari segi kinerja semester I/2024, AADI mencetak laba periode berjalan senilai US$922,76 juta dan pendapatan sebesar US$2,65 miliar pada periode yang sama. Sementara, total asetnya mencapai US$5,433 miliar, total liabilitas US$2,71 miliar, total ekuitas US$2,72 miliar dan memiliki modal saham sebesar US$2,36 miliar.
Saat ini, penjamin pelaksana emisi efek AADI adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dengan biro administrasi efek PT Datindo Entrycom. Perusahaan itu melibatkan akuntan publik dari firma global PwC, yaitu KAP Rintis, Jumadi, Rianto, dan Rekan. (*)