Laundry Yuk, Targetkan Kelola 50 Outlet Tahun 2025

Laundry Yuk, tawarkan layanan self service dan buka 24 jam nonstop. (Foto: Laundry Yuk)

Perkembangan gaya hidup modern meningkatkan permintaan terhadap jasa laundry, terutama di kalangan masyarakat urban dengan rutinitas padat. Mereka cenderung memilih jasa laundry sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun rumah tangga.

Kondisi ini mendorong pertumbuhan bisnis laundry dengan cepat, menawarkan peluang menjanjikan bagi para pelaku usaha. Dengan potensi keuntungan yang stabil, tak heran jika outlet laundry tumbuh bak jamur di musim hujan.

Namun, ketatnya persaingan menuntut pelaku bisnis laundry untuk terus berinovasi dan mencari terobosan guna menciptakan diferensiasi. Hal ini penting, mengingat pola bisnis laundry pada umumnya memiliki kesamaan yang cukup signifikan.

Christ pendiri dan pemilik Laundry Yuk, memililih diferensiasi layanan self-service dan buka 24 jam nonstop. Alasannya, memang ada banyak usaha laundry di hampir semua wilayah Jabodetabek tapi sejauh ini yang buka 24 jam dan self-service seperti di negara-negara maju masih terbatas jumlahnya.

Diakui Christ, latar belakang konsep laundry self-service 24 jam ini didorong oleh kebutuhan untuk menghindari risiko tinggi yang sering kali terjadi dalam sistem layanan langsung.

"Dengan menggunakan mesin industri yang modern dan efisien, kami dapat menawarkan solusi praktis dan hemat biaya. Juga sekaligus meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan yang membutuhkan layanan kapan saja, tanpa batasan waktu," kata Christ yang saat ini telah mengelola 11 outlet Laundry Yuk.

Christ menambahkan keunggulan laundry self-service 24 jam terletak pada penggunaan mesin industri. Mesin seperti ini masih terbatas ada di pasar Indonesia. Mesin ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga menjamin kualitas yang konsisten. Selain itu, penggunaan mesin industri membantu mengurangi kebutuhan akan banyak tenaga kerja, sehingga menekan biaya operasional yang tinggi.

"Dalam jangka panjang, kami yakin konsep ini akan memberikan daya tarik yang besar bagi konsumen. Sebab akan semakin banyak orang yang menginginkan akses mudah dan cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Christ dalam siaran pers yang diterima swa.co.id, Kamis (5/12).

Christ menargetkan usahanya bisa mencapai periode break even point (BEP) sekitar 18 hingga 36 bulan. Hal ini, mencerminkan potensi pertumbuhan yang stabil dan menguntungkan dari model bisnis ini.

Dengan pemilihan lokasi strategis dan penggunaan teknologi mesin industri, Christ yakin dapat mencapai target pembukaan outlet yang ambisius. Sekaligus memberikan peluang bagi mitra bisnis untuk meraih keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang.

Christ mengungkapkan, pihaknya membuka peluang kerja sama kemitraan berdasarkan legal standing yang jelas dan berbadan hukum untuk pembukaan outlet laundry self-service 24 Jam.

Melihat potensi besar dan proyeksi pertumbuhan yang menjanjikan, Christ berencana memperluas jaringan outletnya ke kota-kota besar lain di Indonesia. “Pada tahun 2025, kami menargetkan memiliki 50 outlet di wilayah Jabodetabek,” ujarnya. (*)

# Tag