Kolaborasi Ini Mengembangkan Pariwisata Digital dan Produk Lokal di Bali

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali dan Perumda Darma Santika Tabanan melakukan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama guna mendorong penggunaan produk lokal Bali sekaligus memperkuat rantai pasok demi mendukung keberlanjutan sektor pariwisata, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rabu (4/12/2024). Kepala Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengapresiasi kerja sama ini

Ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan efek berganda (multiplier effect) untuk pemberdayaan masyarakat Bali, produk lokal, dan memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke industri perhotelan yang dampak tidak langsungnya menyokong stabilitas harga barang dan jasa. ”Apabila stabilitas harga terus terjaga maka dapat berdampak pula pada terjaganya daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat,” kata Erwin seperti ditulis swa.co.id di Denpasar, Bali, Minggu (8/12/2024).

Kerja sama ini selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Erwin menyampaikan beberapa tantangan dalam pengembangan pariwisata di Bali. “Tantangan ke depan adalah seluruh pihak menjaga reputasi Bali sebagai major destination pariwisata nasional dan global. Pada poin ini kita perlu untuk menata pembangunan sesuai DNA tematik potensi wisata suatu daerah di Bali, memperkuat connectivity antar wilayah, memperkuat kelayakan sarana prasarana, memperkuat perizinan, dan mengoptimalkan digitalisasi guna meningkatkan akses pasar dan kualitas layanan” tutur Erwin.

Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan Bali bersiap untuk melangkah menuju pariwisata 5.0 yang mengedepankan praktik keberlanjutan dan ekowisata, konektivitas global, serta pengalaman wisata yang dibantu oleh kecerdasan teknologi. “Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang baik antara para pelaku usaha, pemerintah, serta masyarakat Bali untuk menciptakan Bali sebagai destinasi pariwisata digital,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan pariwisata merupakan pintu gerbang untuk memperkenalkan budaya Bali ke mancanegara. “Pemanfaatan produk lokal untuk pariwisata di Bali tidak hanya mendukung kemajuan ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat identitas Bali serta dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang saling menguntungkan antara wisatawan, pemerintah, dan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja dan menjaga kelestarian alam dan budaya Bali," tuturnya.

Untuk mendukung pariwisata Bali yang aman, kreatif, dan berkelanjutan, Temu Wirasa kali ini menghadirkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Gerbang Perlindungan Data Pribadi Indonesia. Kedua lembaga tersebut menekankan pentingnya perlindungan data pribadi dalam menyongsong era digital yang semakin berkembang. Manfaat akselerasi digital di Bali telah dirasakan baik dari sisi infrastruktur, industri, maupun inovasi.

Hal ini terwujud melalui prestasi Pemerintah Provinsi Bali yang mendapatkan penghargaan BI Awards sebagai Pemerintah Provinsi yang berhasil mendorong penggunaan QRIS, tidak hanya sektor ritel tapi juga elektronifikasi daerah. Penghargaan ini merupakan pengakuan nasional bahwa Bali yang terdepan dalam memperluas ekosistem digital di masyarakat. Bank Indonesia Provinsi Bali menyambut positif langkah PHRI dalam memperkuat edukasi pelindungan konsumen di tengah pesatnya digitalisasi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

KPw Bank Indonesia Provinsi Bali terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memperkuat literasi digital di masyarakat, termasuk penyusunan market conduct serta langkah monitoring dan evaluasinya. Upaya tersebut diyakini dapat menciptakan konsumen yang cerdas dan berdaya, mampu mengambil langkah preventif yang tepat, serta aman dalam bertransaksi digital.

Akselerasi digital di Bali sudah dirasakan manfaatnya di berbagai sektor, seperti infrastruktur, industri, dan inovasi. Pertemuan ini dinilai cukup penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan, agar memperkuat sinergi antara berbagai pihak dan industri perhotelan, sebagai garda terdepan pariwisata Bali. (*)

# Tag