Menko Perekonomian Dorong Kehadiran Bank Bullion Emas, Bakal Direalisasi Pertengahan 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia atau Menko Perekonomian , Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah tengah mendorong pembentukan bank bullion atau bank penyimpanan emas dan instrumen logam mulia. Saat ini, regulasi terkait bank bullion tengah digodok. “Kami berharap di tahun depan semester pertama bisa direalisasi,” ujar Airlangga dalam pemaparannya di acara Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 di Rafles Jakarta pada Selasa (10/12/2024).
Menurut Airlangga, emas menjadi insturmen investasi yang dapat diandalkan pada saat terjadi berbagai gejolak ekonomi. Terdapat sejumlah bank yang akan diusulkan, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Syariah Indonesia (BBSI), dan Pegadaian.
“Dengan adanya bullion bank, industri perhiasan kita yang selama ini hanya tolling, sekarang kalau banknya ada di Indonesia, tidak hanya tolling tetapi seluruh nilai tambahnya bisa di-capture di Indonesia,” jelas Airlangga.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons rencana pemerintah untuk membentuk tempat penyimpanan emas tersebut pada Senin (9/10/2024). Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ahmad Nasrullah mengatakan, bank bullion akan mengurangi kemungkinan defisit impor dan ekspor emas, serta mendukung ekosistem pendukung mulai dari peritel, refiner, pedagang, dan sejenisnya.
“Tapi ini dalam jangka panjang, karena ekosistemnya harus dipenuhi. Tantangannya, ekosistem harus ada terlebih dahulu, mulai dari Dewan Emas Nasional, Hallmarking Centre, Asosiasi Bullion, hingga Bursa Perdagangan Bullion,” ungkap Ahmad. (*)