Ericsson Dorong Inovasi 5G Melalui Hackathon
Perusahaan telekomunikasi jaringan, Ericsson, memperkenalkan potensi teknologi 5G yang diadopsi di berbagai belahan dunia. Bagi Ericsson, teknologi 5G tidak hanya memberi manfaat kepada end-user dalam konektivitas sehari-hari, tetapi juga menjadi kunci transformasi bagi berbagai industri dalam mengejar efisiensi, produktivitas, dan peluang bisnis baru.
Seiring berkembangnya tren transformasi digital dan revolusi industri 4.0, perusahaan-perusahaan di berbagai sektor terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat produksi, dan menciptakan sumber pendapatan baru.Ronni Nurmal, Direktur Ericsson Indonesia, mengatakan teknologi 5G menjadi solusi dengan kemampuan konektivitas yang jauh lebih cepat, kapasitas data yang besar, dan latensi yang sangat rendah. “Namun, keberhasilan implementasi 5G tidak hanya bergantung pada infrastruktur jaringan itu sendiri, melainkan pada pengembangan use case yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya saat ditemui di acara Ericsson Hackathon 2024 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Dalam hal ini, teknologi 5G membuka pintu bagi berbagai aplikasi baru, seperti penggunaan generative AI, machine learning, dan otomatisasi yang mengoptimalkan berbagai aspek bisnis dan operasional. Misalnya, sektor manufaktur. Teknologi 5G di sektor ini mendukung otomatisasi proses produksi dengan robot pintar yang terhubung secara real-time.
Untuk mendorong adopsi teknologi 5G secara lebih luas dan relevan bagi industri, Ericsson menyelenggarakan hackathon sebagai platform kolaborasi bagi para pengembang dan pelaku industri. Melalui acara ini, Ericsson mengundang para peserta untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi atas berbagai tantangan atau pain points yang dihadapi oleh industri.
“Dengan pendekatan ini, kami ingin memberikan ruang bagi para pengembang untuk menciptakan use case yang relevan dan efektif sehingga membantu berbagai sektor industri menghadapi tantangan mereka,” tambah Ronni.
Setelah melalui proses seleksi dan penjurian, Ericsson yang berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation and Learning Center, Swiss German University, serta KORIKA, mengumumkan tiga pemenang Ericsson Hackathon 2024. Grup Molca sebagai juara pertama, Grup Mentos dari Universitas Indonesia sebagai juara kedua, dan Grup OpenMachine sebagai juara ketiga.
Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil, mengapresiasi inovasi yang diciptakan oleh para peserta Ericsson Hackathon 2024. Ericsson memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang karena telah berhasil menciptakan inovasi yang orisinal, dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia. "Hackathon ini merupakan wujud komitmen kami terhadap inovasi di sektor manufaktur, melalui pemanfaatan kekuatan Gen AI dan teknologi 5G yang canggih,” ujarnya.
Adapun, Molca Group yang merupakan pemenang ajang ini terdiri dari para profesional industri yang telah menyelesaikan proyek-proyek berskala besar dengan menggunakan berbagai solusi inovatif di bidang VR/AR dan Industri 4.0. Selama Ericsson Hackathon 2024, mereka telah mengembangkan solusi Digital Twin + AI untuk mengatasi tantangan industri dengan mengintegrasikan teknologi canggih untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional.
Solusi ini memanfaatkan model aset virtual 3D dan menggabungkan data real-time dan historis untuk memberikan visualisasi yang intuitif dan berpusat pada aset. Solusi ini dapat diakses di seluruh platform VR, AR, web, dan seluler, menawarkan pemantauan berkelanjutan dan akses data tanpa batas. (*)