PLN: Menyalakan Transformasi, Membangun Reputasi di Era Digital
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang lebih dikenal sebagai PLN, telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai penyedia layanan listrik utama, PLN tidak hanya menghadirkan cahaya di setiap sudut negeri, tetapi juga menjadi katalisator perubahan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Namun, dalam perjalanan panjangnya, PLN menghadapi tantangan yang tidak ringan, terutama di era digital yang serba cepat ini.
Dengan semakin masifnya penggunaan media sosial, tantangan PLN dalam menjaga reputasi menjadi lebih kompleks. Setiap insiden kecil seperti pemadaman listrik dapat dengan mudah menjadi viral dan menimbulkan dampak besar jika tidak ditangani dengan baik.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan bahwa di dunia yang terkoneksi seperti sekarang, transparansi dan komunikasi yang efektif menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik. Karena itu, perusahaan ini terus bertransformasi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
“Transformasi digital menjadi salah satu fokus utama PLN. Langkah ini tidak hanya melibatkan penggunaan teknologi modern, tetapi juga mencakup restrukturisasi organisasi melalui pendekatan holding subholding. Dengan struktur ini, PLN kini lebih lincah dan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat,” Darmawan menuturkan.
Transformasi itu juga membawa PLN pada komitmen yang lebih besar terhadap keberlanjutan, salah satunya dengan beralih dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan. Langkah ini menunjukkan keseriusan PLN dalam mendukung agenda perubahan iklim global sekaligus memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat.
Salah satu wujud nyata transformasi, lanjut Darmawan, PLN adalah pengembangan aplikasi PLN Mobile. Ketika pertama kali diluncurkan, aplikasi ini hanya memiliki sekitar 500 ribu pengguna dengan rating yang tergolong rendah. Namun, melalui perbaikan terus-menerus, aplikasi ini kini telah meraih lebih dari 60 juta pengguna dengan rating hampir sempurna.
Aplikasi tersebut menjadi saluran komunikasi dua arah yang memungkinkan pelanggan menyampaikan keluhan, memberikan masukan, dan mendapatkan informasi dengan mudah. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat antara PLN dan masyarakat.
Di sisi lain, PLN juga sangat memperhatikan kepuasan pelanggan. Survei rutin dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Darmawan mengungkapkan, pada tahun 2024 PLN mencatat indeks kepuasan pelanggan sebesar 98,93 persen, meningkat dari 98,02 persen pada tahun sebelumnya. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan PLN dalam meningkatkan kualitas layanan telah membuahkan hasil yang positif.
Namun, pelanggan bukan satu-satunya fokus PLN. Kesejahteraan karyawan juga menjadi prioritas utama. Melalui program work-life balance yang diatur dalam Peraturan Direksi nomor 0170/P.DIR/2021, PLN berupaya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung. Program ini mencakup berbagai aspek kesejahteraan, mulai dari kesehatan mental hingga finansial. Hasilnya, indeks keterlibatan karyawan meningkat secara signifikan, mencerminkan suasana kerja yang kondusif dan produktif.
Selain itu, PLN juga berperan aktif dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Salah satu inisiatif unggulannya adalah Electrifying Agriculture, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian melalui integrasi kelistrikan.
Program tersebut telah diterapkan di ratusan lokasi dan memberikan dampak yang signifikan, mulai dari peningkatan produksi hingga pengurangan emisi karbon dioksida. Inisiatif ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani, dengan peningkatan pendapatan yang mencapai miliaran rupiah.
Darmawan menegaskan, reputasi PLN terus dipantau melalui berbagai survei persepsi publik. Dengan melibatkan ribuan responden dari berbagai daerah, survei ini memberikan gambaran mengenai bagaimana masyarakat memandang transformasi dan inovasi yang dilakukan PLN. Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada komitmen PLN dalam memberikan layanan terbaik dan mendukung keberlanjutan.
“Transformasi yang dilakukan PLN juga membawa dampak positif pada sisi keuangan perusahaan. Di tengah tekanan pandemi global, PLN berhasil mengurangi utang sebesar US$4 miliar dan mencatatkan laporan keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut. Capaian ini menjadi bukti bahwa inovasi dan efisiensi tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga memberikan dampak nyata pada keberlanjutan bisnis,” ungkap Darmawan.
Semua langkah ini menunjukkan bahwa PLN tidak hanya fokus pada layanan energi, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan. Dengan visi untuk terus relevan di masa depan, PLN punya komitmen terus berinovasi dan beradaptasi. Perjalanan ini bukan hanya tentang bagaimana PLN menjadi penyedia energi yang andal, tetapi juga bagaimana perusahaan ini menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan semua transformasi dan inovasi yang telah dilakukan, menurut Darmawan, PLN membuktikan bahwa tantangan zaman dapat diubah menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. “Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi PLN sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Darmawan lagi. (*)