Labore Gandeng Perdoski Bangun Kredibilitas Skin Expert di Era Digital

Kolaborasi Labore dan Perdoski dalam program Labore Skin Educator and Research Empowerment. (Foto: Paragon Group)

Sebagai brand skincare yang dibuat dan diuji oleh dermatologist, Labore produksi PT Paragon Technology Indonesia, membawa terobosan skin science terbaru. Namun, dengan kemudahan akses informasi di era digital, misinformasi di media sosial, terutama mengenai kesehatan kulit kerap menjadi tantangan. Hal ini membuat edukasi yang bersumber dari para ahli semakin relevan dan penting. Untuk itu, bertepatan dengan Beauty Science Tech 2024, Labore bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) meluncurkan program Labore Skin Educator and Research Empowerment.

Melalui program ini, Labore ingin berkolaborasi dengan skin expert untuk menjadi skin educator dan mengaplikasikan keilmuannya di era digital media sosial. Sebab, di era digital, Labore percaya bahwa konten edukasi publik mengenai kesehatan kulit harus dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan etika kedokteran.

Established skin educator seperti dr. Danar Wicaksono dan Sp.DVE, Claudia Christin, MBBS, Ph.D serta senior lecturer Universitas Airlangga seperti Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.DVE (K), FINSDV, FAADV menjadi jajaran ahli yang menaungi program ini sebagai Skin Advisory Board. Para pakar ini berasal dari berbagai subspesialisasi yang diundang untuk berkolaborasi dalam meningkatkan jumlah ahli yang mengadvokasi dan menyebarkan konten edukasi, serta memastikan pesan yang disampaikan relevan, kredibel, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Stephanie Lie, Masstige and Advanced Beauty Marketing Senior Group Head ParagonCorp, menyampaikan maraknya edukasi kecantikan yang beredar itu sering kali masyarakat bingung memilih mana yang benar dan dapat dipercaya. “Sebagai brand derma di Indonesia, Labore hadir untuk menjembatani pengalaman dan pengetahuan dokter kulit kepada pasien agar informasi yang disampaikan lebih mendalam dan kredibel. Kami percaya bahwa review produk dari dokter spesialis kulit memiliki kekuatan untuk membangun kepercayaan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/12/2024)

Untuk itu, Labore mendukung para expert untuk lebih aktif di dunia digital, mempercepat penyebaran informasi, dan mengedukasi masyarakat dengan cara yang bertanggung jawab. Melalui program Skin Educator, Labore berkomitmen untuk menghadirkan edukasi yang bertujuan untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat.

Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, Ketua Umum Perdoski Pusat, menambahkan, sebagai organisasi yang terus beradaptasi dengan tren digital, Perdoski telah membentuk tim media sosial khusus untuk memperkuat peran anggotanya sebagai edukator kesehatan kulit. Melalui akun resmi Perdoski dan media sosial para dermatologist yang terpilih, kami memastikan edukasi yang disampaikan selalu berdasarkan etika kedokteran, bertanggung jawab, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kolaborasi dengan Labore dalam program Skin Educator and Research Empowerment menunjukkan bahwa Labore memahami pentingnya bekerja sama dengan organisasi yang menaungi seluruh dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia, untuk menciptakan program yang berdampak luas dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Pentingnya peran organisasi profesi dalam mendukung para dokter menjadi semakin krusial, terutama dengan maraknya misinformasi. Kami percaya bahwa kesehatan kulit termasuk estetika," ungkap Dr. dr. Hanny.

Selain mengadakan program Skin Educator, Labore juga berkomitmen untuk mendukung penelitian ilmiah yang berkontribusi pada inovasi produk dan kesehatan masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah kolaborasi dengan Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.DVE (K), FINSDV, FAADV, yang telah melakukan berbagai penelitian bersama Labore. Hasil penelitian ini diadopsi untuk mengembangkan produk-produk inovatif dan berbasis sains. Labore juga membuka peluang bagi dokter yang ingin melakukan penelitian, baik yang berkaitan dengan Labore maupun penelitian independen yang berfokus pada manfaat kesehatan kulit.

Program ini juga bertujuan meningkatkan eksposur global dengan berpartisipasi untuk mempublikasikan hasil riset dan edukasi para ahli. “Melalui Labore Research Empowerment Program, kami menyediakan platform kolaboratif bagi para dokter kulit, baik dari Indonesia maupun global, untuk menciptakan penelitian dan inovasi produk. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di kongres-kongres dermatologi terkemuka seperti European Academy of Dermatology and Venereology di Amsterdam, serta disampaikan melalui media sosial dengan bahasa yang mudah dipahami konsumen. Kami berharap lebih banyak penelitian yang dapat ditampilkan, sehingga mendukung kemajuan penelitian untuk memberikan solusi permasalahan kulit konsumen di Indonesia,” jelas Stephanie. (*)

# Tag