Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo): Makin Aktif pada Sektor Asuransi Baru
Di era ketika informasi bisa datang dari berbagai arah yang tak terduga, mengelola reputasi perusahaan menjadi lebih challenging. Hal itu juga sangat disadari manajemen PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), BUMN bidang general insurance.
Manajemen perusahaan pelat merah itu terus berusaha membangun dan mempertahankan reputasi sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dengan berbagai upaya. Khususnya, melalui inovasi dan strategi jangka panjang yang dikembangkannya.
Reputasi = Aset Strategis
Sebagai BUMN yang berdiri sejak 1973, Jasindo terus berupaya beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang berubah, menjadikan reputasi sebagai aset strategis sekaligus jaminan keberlanjutan bisnis. Contoh nyatanya, dengan mengintegrasikan inovasi digital ke dalam layanan. Betapapun, di era digitalisasi, makin tak mudah untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang semakin menginginkan kecepatan, efisiensi, dan aksesibilitas.
Jasindo, sebagaimana dijelaskan Brellian Gema, Corporate Secretary-nya, berusaha merespons tantangan itu dengan meluncurkan transformasi digital yang komprehensif, menjadikan teknologi sebagai tulang punggung dalam melayani pelanggan dan membangun reputasi.
“Melalui platform digital yang user-friendly, pelanggan kami dapat dengan mudah mengakses informasi, membeli polis, hingga mengajukan klaim secara online,” kata Brellian. Sistem digital yang terintegrasi ini tidak hanya mempersingkat waktu proses klaim —sering menjadi masalah utama di industri asuransi— tetapi juga meningkatkan transparansi dan akurasi layanan.
Inovasi ini menarik perhatian generasi milenial, yang kini menjadi segmen penting bagi industri asuransi. Dengan menawarkan pengalaman digital yang intuitif dan fleksibel, Jasindo berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan, yang berdampak langsung pada reputasi perusahaan sebagai penyedia layanan asuransi yang modern dan adaptif.
Tentu, saluran komunikasi dengan nasabah juga semakin diperlebar, antara lain melalui website, call center, own media, dan jaringan 30 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. “Saluran komunikasi ini disediakan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam membuka pintu informasi yang seluas-luasnya bagi publik untuk berinteraksi langsung dengan perusahaan dan sebagai upaya menjaga kepercayaan pelanggan,” Brellian menjelaskan.
Manajemen Jasindo pun memahami bahwa reputasi tidak hanya dibangun dari keberhasilan dalam menjual produk, tetapi juga dari kemampuan perusahaan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. Strategi diversifikasi produk menjadi elemen kunci dalam memperkuat posisi perusahaan di pasar. Salah satu inovasi yang mencerminkan strategi ini adalah pengembangan produk asuransi pertanian.
Di negara dengan sektor pertanian yang kuat seperti Indonesia, produk ini sangat vital dalam memberikan perlindungan bagi petani dari risiko kerugian akibat bencana alam. Tak berhenti di situ, Jasindo pun memperluas portofolio asuransi kelautan dan energi, memberikan perlindungan khusus untuk industri minyak, gas, dan energi terbarukan, yang memiliki risiko operasional tinggi.
Yang pasti, pendekatan layanan berbasis segmen ini memperkuat reputasi Jasindo sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan ekonomi nasional.
Investasi pada SDM
Dalam membangun reputasi perusahaan, pengembangan SDM menjadi hal yang penting dan menjadi fondasi utama. Jasindo menyadari bahwa kompetensi dan profesionalisme karyawan merupakan aset strategis yang tak tergantikan.
Maka, perusahaan secara konsisten berinvestasi dalam program pelatihan dan pengembangan karyawan. Melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pelatihan berstandar internasional, Jasindo memastikan bahwa karyawannya memiliki kemampuan teknis dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan industri.
Atas berbagai upaya yang dilakukan dalam menjaga reputasi saat krisis, perusahaan dapat mengantongi laba bersih Rp 102,88 miliar pada 2023. Berbeda dengan tahun 2022, ada divestasi saham yang merupakan bagian dari aksi korporat dalam rangka penyehatan keuangan perusahaan.
“Lalu, hasil underwriting perusahaan melesat 44,30% (YoY) menjadi Rp 420,50 miliar. Sementara perolehan premi bruto masih bergerak naik sebesar 2,43% (YoY) menjadi Rp3,17 triliun,” Brellian menjelaskan.
Penjualan perusahaan pun terus tumbuh sehingga menopang seluruh hasil kinerja 2023. Lima produk andalanmya semua tumbuh positif.
Sebut saja, produk Marine Hull dengan total Rp 166,43 miliar pada 2022 meningkat menjadi Rp Rp 275,38 miliar pada 2023. Produk Energy Offshore juga terus tumbuh dan sudah di level Rp 572,62 miliar pada 2023.
Begitu pula dengan produk Energy Onshore yang membukukan penjualan Rp 44,42 miliar pada 2023. Adapun produk Asuransi Satelit mampu membukukan penjualan Rp 283,40 miliar pada 2023.
Keberhasilan strategi Jasindo dalam membangun reputasi dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diterima. Pada 2023, Jasindo dinobatkan sebagai salah satu perusahaan asuransi terbaik di Indonesia dalam kategori BUMN.
Pengakuan tersebut tidak hanya menjadi validasi atas upaya perusahaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap Jasindo. Citra positif ini juga tecermin pada peningkatan kepercayaan pelanggan korporasi, termasuk sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan energi.
Guna mencari umpan balik, manajemen Jasindo juga menjalankan Brand Measurement, yaitu dengan melakukan tracking sejauh mana tingkat brand awareness Asuransi Jasindo di publik. Berdasarkan laporan Brand Measurement tersebut, di antara anak-anak perusahaan IFG, Jasindo menempati posisi kedua dalam hal spontan mind (4,03%), prompted mind (17,07%), dan brand awareness (21,67%).
Pada survei, top of mind Asuransi Jasindo mengalami penurunan 1,24% apabila dibandingkan pada 2023. Namun, spontan mind naik 2,21%, prompted mind naik 2,78%, dan brand awareness naik 3,75% dibandingkan pada 2023.
Manajemen Jasindo menyadari bahwa reputasi tidak hanya dibangun di atas kinerja bisnis, tetapi juga melalui kontribusi terhadap masyarakat. Jasindo menunjukkan komitmennya dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Salah satu inisiatif unggulannya, program edukasi asuransi untuk komunitas rural, yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan risiko. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan literasi asuransi, tetapi juga memperkuat citra Jasindo sebagai perusahaan yang peduli dan bertanggung jawab.
Selain itu, Jasindo juga aktif mendukung proyek-proyek berorientasi lingkungan. Antara lain, asuransi untuk energi terbarukan, yang relevan dengan upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
Pendekatan Proaktif
Manajemen Jasindo menyadari bahwa ke depan tantangan bisnis bukan makin ringan. Persaingan dari perusahaan asuransi asing yang membawa modal besar dan teknologi canggih menjadi salah satu isu utama yang harus dihadapi. Di sisi lain, literasi asuransi di Indonesia yang masih rendah menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dalam strategi pemasaran dan edukasi publik.
Jasindo merespons tantangan ini dengan pendekatan yang proaktif. Salah satu langkahnya, memperkuat kehadiran di platform media sosial untuk menjangkau generasi muda.
Melalui kampanye digital yang kreatif, perusahaan berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi. Sekaligus memperkuat citra sebagai perusahaan yang modern dan relevan.
Selain itu, Jasindo pun akan semakin aktif pada proyek-proyek energi terbarukan dan produk asuransi berbasis lingkungan. Ini bukan hanya untuk menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memperkuat reputasi sebagai perusahaan dalam jangka panjang. (*)