Bantuan Pembiayaan SMI Tingkatkan Pendapatan RSUD Sanjiwani Hingga 192,55%
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, salah satu special mission vehicle di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu),mengapresiasi jajaran direksi RSUD Sanjiwani yang telah memanfaatkan bantuan pembiayaan SMI dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut dinyatakan Direktur Utama SMI, Reynaldi Hermansjah, disela-sela site visite ke RSUD Sanjiwani di Gianyar, Bali, pada Rabu (11/12/2024).
RSUD Sanjiwani pada 2016 pertama kalinya memperoleh pinjaman dana reguler dari senilai Rp150 miliar. Pada 2020, SMI menyalurkan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) kepada RSUD Sanjiwani sebesar Rp343 miliar. Setahun berikutnya, SMI menyalurkan dana sebesar Rp134 miliar. Dana ini digunakan RSUD Sanjiwaniuntuk pembangunan gedung rumah sakit dan kelengkapan fasilitas medis pendukung. “Total pembiayaan kita selama tiga kali itu dari tahun 2016, 2020, dan 2021, kurang lebih Rp627 miliar dan hari ini kita bisa saksikan bersama bagaimana pembiayaan itu benar benar bermanfaat,” kata Reynaldi.
Tidak hanya untuk membangun gedung baru, bantuan pembiayaaan itu juga digunakan untuk melengkapi fasilitas rumah sakit yang berdampak terhadap kualitas layanan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat."Kita bisa saksikan bersama pembiayaan itu benar-benar bermanfaat. Dan yang saya ingin apresiasi kepada direksi dari rumah sakit ini adalah kebersihannya. Saya sengaja lihat pojok-pojoknya semuanya bersih dan rapi, alat-alatnya juga terjaga dengan baik. Jadi kami berpikiran bahwa kontribusi kami, pinjaman kami, ke rumah sakit ini benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik," tuturnya.
Pendapatan RSUD Sanjiwani, menurut Reynaldi, melonjak sebesar 192,55% dari tahun 2019 hingga 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya penambahan jenis layanan yang ditawarkan, peningkatan jumlah pasien, serta dampak positif dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).Pembiayan program PEN ini ditujukan untuk membantu pemerintah daerah menanggulangi dampak yang terjadi akibat adanya perubahan ekonomi yang signifikan seperti pandemi Covid-19.
Direktur RSUD Sanjiwani, Nyoman Bayu Widiartha, mengatakan secara kumulatif tercatat telah terjadi peningkatan kunjungan pasien sebesar 58,6% sejak tahun 2020 hingga 2022. Terdiri dari kenaikan jumlah kunjungan rawat jalan, yaitu sebesar 61,5% dan pertumbuhan jumlah pasien rawat inap sebesar 33,6%. "Selain itu, sejak penambahan fasilitas, RSUD Sanjiwani juga ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk Bali Timur. "Ini artinya masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan kini tak perlu lagi pergi RSUP atau rumah sakit swasta di Denpasar lagi," ucap Widiartha.
Reynaldi menegaskan SMI bersedia membantu rumah sakit ini jikalau membutuhkan pembiayaan untuk melakukan ekspansi ke depannya."Inilah salah satu fungsi utama kami dalam konteks pembiayaan publik yaitu multiplier effect. Impact yang dihasilkan dari pembangunan infrastruktur, bukan sekadar pembangunan infrastruktur itu sendiri," ujar Reynaldi. (*)