Bank Jatim (BJTM) Tetapkan Kucurkan Modal Hingga Rp100 Miliar ke Bank Sultra dan Bank NTT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) telah resmi mencapai mufakatnya dalam rapat umum para pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 11 Desember 2024 lalu. Hasilnya, para pemegang saham setuju BJTM memberi penyertaan modal kepada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) sebesar maksimal Rp100 miliar dan Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) sebesar Rp50 miliar sampai dengan Rp100 miliar.
“Penyertaan modal perseroan dimaksud dalam rangka pemenuhan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Badan Usaha Milik Daerah serta merupakan bagian atas proses pembentukan Kelompok Usaha Bank,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Jatim, Wioga Adhiarma Aji dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/12/2024).
Selain Bank NTT dan Bank Sultra, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) turut bergabung dengan Bank Jatim adalah Bank Lampung, Bank NTB Syariah, dan Bank Banten. Kolaborasi antar BPD ini bertujuan untuk memperkuat posisi Bank Jatim di pasar perbankan nasional. Selain itu, pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dan berkonsolidasi dengan Bank Jatim, mengingat hampir separuh dari BPD di provinsi tersebut memiliki modal inti di bawah Rp3 triliun.
Selain itu, Bank Jatim juga mengubah nomenklatur jajaran pengurus direksi perusahaan. Berikut rinciannya.
- Nomenklatur lama “Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah” berubah menjadi “Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah”. Saat ini dipimpin oleh R. Arief Wicaksono.
- Nomenklatur lama “Direktur IT dan Digital” berubah menjadi “Direktur IT, Digital, dan Operaisonal.” Saat ini dipimpin oleh Zulhelfi Abidin.
- Nomenklatur lama “Direktur Operasi” berubah menjadi “Direktur Bisnis Menengah, Korporasi, dan Jaringan.” Saat ini dipimpin oleh Arif Suhirman.
Selebihnya, nomenklatur jajaran pengurus perseroan seperti Direktur Utama, Direktur Manajemen Risiko, Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services serta Direktur Kepatuhan tidak berubah. Masing-masing direksi perseroan itu dipimpin oleh Busrul Iman, Eko Susetyono, Edi Masrianto, dan Umi Rodiyah.
Hingga November 2024, aset Bank Jatim terus bertumbuh, tercatat sebesar Rp109,09 triliun. Kemudian, penyaluran kreditnya sebesar Rp63,90 triliun, dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp87,96 triliun dan berhasil mencetak laba sebesar Rp1,02 triliun.
Adapun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal III/2024 diklaim tumbuh sebesar 1,72%. Sementara, sasaran inflasi 5 mencapai 1,41% secara tahunan dan 0,24% secara bulanan.(*)