Kemenperin Gelar Business Matching IKM Pangan Dengan Industri Besar
Kementerian Perindustrian menyelenggarakan business matching IKM Pangan dengan Industri Besar di Plaza Industri, Gedung Kemenperin pada Senin (16/12/2024). Tujuannya untuk mendorong IKM masuk dalam rantai pasok industri pangan sebagai supplier yang memiliki kepastian pasar yang berkelanjutan.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan sektor industri pangan menjadi kontributor terbesar terhadap industri pengolahan nonmigas.
Sepanjang 2023, industri pangan menyumbang 39,10% dari nilai PDB industri pengolahan nonmigas atau 6,55% dari total PDB nasional dengan ekspor senilai USD41,70 miliar. Kontribusi itu tak lepas dari 1,70 juta unit usaha IKM pangan yang menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja.
“Potensi pasar bagi IKM pangan didukung oleh populasi yang besar, kebutuhan pangan yang terus meningkat, dan melimpahnya sumber daya alam. Selain itu, tren inovasi produk pangan seperti makanan sehat, organik, dan berbasis bahan lokal mencerminkan perubahan preferensi konsumen yang semakin peduli terhadap kualitas, keberlanjutan dan aspek kesehatan," tuturnya dalam siaran pers, Senin (16/12/2024).
Kegiatan business matching ini melibatkan 42 IKM dan sentra IKM yang telah mendapatkan pembinaan berkelanjutan, yang akan dipertemukan dengan 18 industri besar dan tiga asosiasi yang membidangi produk makanan dan minuman. (*)