PT Jamkrindo memberikan bantuan berupa mesin kopi espresso kepada kelompok petani kopi di Kintamani, Bali. Bantuan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam program keberlanjutan dari pembinaan kepada UMKM.Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Jamkrindo kepada I Gusti Ngurah Rupa perwakilan dari Unit Usaha Produktif Catur Paramitha di Kintamani pada Senin pekan ini. “Bantuan ini merupakan bantuan berkelanjutan dan merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)," ujar Trio Witarko, Pemimpin Wilayah Jamkrindo Denpasar seperti ditulis swa.co.id pada Rabu (18/12/2024).

Dia menjelaskan akses terhadap pembiayaan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi UMKM. Layanan penjaminan Jamkrindo hadir untuk menjembatani lebih banyak UMKM mengakses permodalan. “Melalui produk penjaminan kredit, Jamkrindo membantu pelaku UMKM yang mengalami kesulitan ketiadaan atau kekurangan agunan atau selama ini belum mendapatkan akses ke modal perbankan (unbankable), sehingga bisa memperoleh pinjaman atau pembiayaan dari lembaga keuangan,” ucapnya.

Tidak hanya menjembatani lebih banyak UMKM untuk memperoleh aksesibilitas finansial UMKM melalui layanan penjaminan, Trio mengungkapkan, Jamkrindo aktif melakukan pendampingan UMKM di Wilayah Bali. Beberapa pendampingan telah dilakukan antara lain di sektor industri kerajinan dan juga Pertanian.

Selain memberikan pendampingan, Jamkrindo juga aktif melakukan pelatihan dan workshop guna meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM. Adapun materimateri yang disampaikan seperti perencanaan keuangan, penggunaan adopsi pemasaran digital dan sebagainya.

Ke depannya, Jamkrindo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program pendampingan dan layanan penjaminan ke seluruh sektor usaha strategis di Bali. Fokus ini sejalan dengan misi dari Kementerian BUMN untuk menumbuhkembangkan dan memperkuat ekosistem UMKM. “Dengan kombinasi antara layanan penjaminan kredit, pendampingan usaha, dan kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan UMKM, Jamkrindo optimistis UMKM Bali dapat tumbuh lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing global,” ujarnya.

I Gusti Ngurah Rupa mengatakan bantuan ini berdampak terhadap upayanya meningkatkan kualitas kopi yang diproduksi oleh kelompok tani sehingga bisa bersaing baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dia berharap bisa bekerjasama dengan para mitra lainnya dan pemerintah daerah melalui pembinaan-pembinaan baik budidaya maupun pascapanen, mengingat adanya perkembangan teknologi di industri kopi. (*)