BEI Lakukan Delisting 8 Emiten Karena Dinyatakan Pailit, Efektif Per 21 Juli 2025

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan langkah pembatalan pencatatan efek (delisting) kepada 8 perusahaan tercatat yang dinyatakan dalam keadaan pailit. Delapan perusahaan tercatat itu adalah PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI), PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), PT Hanson Internasional Tbk (MYRX), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS), PT Steadfast Marine Tbk (KPAL), PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS), dan PT Nipress Tbk (NIPS).

Kedelapan emiten tersebut telah memenuhi sejumlah kondisi yang ditentukan BEI. Pertama, perusahaan mengalami kondisi atau peristiwa yang signifikan berpengaruh negatif pada kelangsungan perusahaan, dan perusahaan tersebut tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai. Kedua, perusahaan mengalami suspensi di pasar reguler, pasar tunai, dan/atau seluruh pasar paling kurang selama 24 bulan terakhir.

“Sebagaimana ketentuan Bursa Nomor I-N Perusahaan Tercatat yang telah diputuskan delisting tetap memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat, sampai dilakukannya efektif delisting sebagaimana ditetapkan oleh bursa,” demikian pernyataan PT Bursa Efek Indonesia yang dikutip swa.co.id pada Jumat (20/12/2024).

Selanjutnya, sejumlah perusahaan tersebut akan tetap menyampaikan keterbukaan informasi buyback dan memulai pelaksanaan buyback hingga 18 Januari 2025. Setelah itu, perusahaan akan melaksanakan buyback dalam selama tanggal 20 Januari hingga 18 Juli 2025. Terakhir, delapan emiten tersebut baru efektif delisting dari bursa pada 21 Juli 2025.

BEI menambahkan, persetujuan delisting ini tidak menghapuskan sejumlah kewajiban yang belum dipenuhi perusahaan kepada bursa.

Lebih detail, porsi pemegang saham menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek masing-masing perusahaan yang masuk daftar delisting tersebut.

PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)

Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 September 2022, yaitu:

  • Brentfield Investment Limited 3.400.000.000 saham dengan porsi 27,631%
  • PT Sentratama Kencana 791.661.562 saham dengan porsi 6,433%
  • Masyarakat (Pemdoal Asing) 582.423.406 saham dengan porsi 4,733%
  • Masyarakat (Pemodal Nasional) 7.531.232.622 saham dengan porsi 61,203%
  • Jumlah 12.305.317.590 saham dengan total 100%

PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)

Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 April 2021, terdiri dari:

  • Freddy Setiawan* 342.043.500 saham dengan porsi 17,24%
  • PT Forza Indonesia 244.223.891 saham dengan porsi 12,31%
  • Reksa Dana Narada 162.903.100 saham dengan porsi 8,21%
  • BP25 SG/BNP PARIBAS 134.234.234 saham dengan porsi 6,77%
  • BOS LTD S/A FREDDY* 5.000.000 saham dengan porsi 0,25%
  • Masyarakat 1.095.605.162 saham dengan porsi 55,22%
  • Jumlah 1.984.009.887 saham dengan total 100 %

*Pengendali dan penerima manfaat akhir kepemilikan saham adalah Freddy Setiawan, berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 28 Februari 2021.

PT Hanson Internasional Tbk (MYRX)

Menurut susunan pemegang saham di atas 5% dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Desember 2023, yaitu:

  • Kejaksaan Agung 19.353.366.000 saham dengan porsi 23,26%
  • PT ASABRI (Persero) 9.405.765.952 saham dengan porsi 11,31%
  • Masyarakat 57.426.338.061 saham dengan porsi 65,43%
  • Jumlah 86.703.220.792 saham dengan total 100 %

PT Grand Kartech Tbk (KRAH)

Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Mei 2021, yaitu:

  • PT Sutardja Dinamika 697.540.000 saham dengan porsi 71,82%
  • PT Adrindo Inti Perkasa 48.926.300 saham dengan porsi 5,04%
  • PT Swastika Muliajaya 66.625.000 saham dengan porsi 6,86%
  • Antonius Gunawan Gho 52.605.000 saham dengan porsi 5,42%
  • Masyarakat 105.493.700 saham dengan porsi 10,86%
  • Jumlah 971.190.000 saham dengan total 100%

PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)

Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 September 2022, yaitu:

  • Marting Djapar 215.000.000 saham dengan porsi 27,99%
  • Jeanny Ariestina 115.400.000 saham dengan porsi 15,03%
  • Drs. Hendry Ligiono 65.400.000 saham dengan porsi 8,52%
  • Stella 50.000.000 saham dengan porsi 6,51%
  • Albert Yan Katili 50.000.000 saham dengan porsi 6,51%
  • Masyarakat 272.243.253 saham dengan porsi 35,44%
  • Jumlah 768.043.253 saham dengan total 100%

PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)

Susunan pemegang saham berdasarkan laporan keuangan periode 30 September 2020 atau kuartal III/2020 yaitu:

  • Eddy Kurniawan Logam* 212.867.000 saham dengan porsi 19,91%
  • Rudy Kurniawan Logam* 143.004.900 saham dengan porsi 13,38%
  • Yusnita Logam 128.433.000 saham dengan porsi 12,01%
  • Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 584.704.500 saham dengan porsi 54,70%
  • Jumlah 1.069.009.400 saham dengan total 100%

*Pengendali perusahaan

PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Januari 2024, susunannya yaitu:

  • PT Enmaru International* 379.043.478 saham dengan porsi 54,07%
  • Masyarakat 322.000.000 saham dengan porsi 45,93%
  • Jumlah 701.043.478 saham dengan porsi 100 %

*Pengendali perusahaan

PT Nipress Tbk (NIPS)

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Oktober 2024, susunannya yaitu:

  • PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 196.314.607 saham dengan porsi 12,00%
  • PT Tritan Adhitama 170.901.807 saham dengan porsi 10,45%-
  • PT Trinitan International* 389.971.039 saham dengan porsi 23,85%-
  • PT Indolife Pensiontama 124.057.589 saham dengan porsi 7,59%-
  • Ferry Joedianto Robertus Tandiono* 87.144.079 saham dengan porsi 5,33%
  • Mayarakat 666.944.211 saham dengan porsi 40,78%-
  • Jumlah 1.635.333.332 saham dengan total porsi 100%

*Pengendali perusahaan

# Tag