Investor Pasar Modal Meningkat, Jumlah SID Capai 19,06 Juta
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memaparkan peningkatan jumlah investor pasar modal. Jumlah Single Investor Identification (SID) sejak akhir Desember 2023 hingga 29 November 2024, yaitu sebanyak 19,06 juta. Jumlah SID ini meningkat 16% dari periode sebelumnya sebanyak 16,43 juta pada tahun 2023.
Jika dirinci lebih lanjut, SID pasar modal sebanyak 14,58 juta, meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 12,16 juta. Sementara C-BEST, yaitu platform elektronik untuk sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek, mengalami peningkatan SID sebanyak 6,27 juta. Jumlah SID tersebut naik 19% dari periode sebelumnya sebanyak 5,25 juta.
“Kalau melihat dari sisi jumlah efek yang ada di C-Best, komposisinya sebanyak 3.223 efek yang terdiri dari 30% di saham. Ini meningkat 13% dibandingkan tahun 2023 sebanyak 2.862 efek,” ujar Direktur Penyelesaian, Kustodian, dan Pengawasan KSEI, Eqy Essiqy dalam acara perayaan HUT KSEI ke-27 di Jakarta pada Senin (23/12/2024).
Eqy merinci, dari total jumlah efek scripless di C-Best, porsi terbesar berasal dari saham sebanyak 30%, lainnya 29%, obligasi korporasi 25%, sukuk 8%, term notes 5%, obligasi pemerintah 2%, dan surat berharga syariah negara (SBSN) 1%.
Berdasarkan data internal yang dipaparkan KSEI, nilai aset di C-Best mencapai Rp8.055 triliun, meningkat sedikit 4% dari tahun sebelumnya sebesar Rp7.744 triliun pada tahun 2023.
Terakhir, jumlah SID S-INVEST juga turut meningkat 19% menjadi 13,75 juta, dari yang sebelumnya sebanyak 11,41 juta. S-INVEST merupakan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu yang dikembangkan oleh KSEI sejak tahun 2021. Platform tersebut ditujukan untuk pengelolaan transaksi reksa dana sejak tahun 2016.
Adapun nilai asset under management atau dana kelolaan di S-INVEST, mencapai Rp803 triliun, meningkat tipis 1% dari tahun 2023 sebesar Rp794 triliun.
Hingga saat ini, terdapat 2.287 produk investasi yang tercatat dalam KSEI. Produk tersebut mengalami peningkatan hingga 1% yang sebelumnya sebanyak 2.267 produk investasi.
“Mudah-mudahan nanti di 2025, nilai AUM dan jumlah produk investasi bisa meningkat lebih tinggi lagi,” tutup Eqy.(*)