VIDA Dorong Langkah Preventif Penipuan Sektor Keuangan

Victor Indajang, Chief Operating Officer VIDA. (dok. VIDA)

PT Indonesia Digital Identity (VIDA) sebagai penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE) atau certification authority (CA) mencatat terdapat lonjakan signifikan sebesar 1.550% atau hampir 2 kali lipat dalam kasus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor keuangan Indonesia .

Metode penipuan yang sering terjadi termasuk deepfake dan penipuan berbasis AI, pengambilalihan akun (account takeovers/ATOs), penipuan identitas sintetis, dan lainnya. Menjawab tantangan ini, VIDA menghadirkan solusi VIDA Identity Stack guna melindungi pelaku bisnis dari maraknya penipuan yang kian berkembang.

Victor Indajang, Chief Operating Officer VIDA menyampaikan, "Lonjakan kasus penipuan berbasis AI ini menjadi peringatan tegas bagi kita semua. Jika tidak segera ditangani, kerugian finansial dan reputasi yang ditimbulkan akan semakin besar. Industri keuangan harus beradaptasi dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman ini.”

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat bahwa sejak tahun 2022 hingga triwulan I tahun 2024, total kerugian masyarakat akibat kejahatan keuangan mencapai Rp2,5 triliun, khususnya terkait penipuan dan kecurangan (scam dan fraud).

Dalam industri perbankan dan fintech, teknologi deepfake telah digunakan untuk menipu karyawan agar menyetujui transaksi ilegal, salah satunya melalui manipulasi gambar nasabah yang tampak autentik. Bahkan, pada tahun 2021, sebuah bank di Eropa kehilangan $35 juta akibat teknologi deepfake yang sangat meyakinkan.

Tidak hanya itu, serangan phishing tetap menjadi ancaman utama, dengan 41% kasus penipuan finansial terkait pembayaran fintech lending/ pindar yang sering mengeksploitasi kelemahan dalam proses otentikasi pengguna. Modus ini sering mengeksploitasi kelemahan dalam proses otentikasi pengguna, termasuk melalui pengiriman file APK berbahaya via instant messaging platform atau metode lain yang semakin canggih.

Di sektor multifinance dan consumer finance, pengambilalihan akun kian marak akibat pencurian data pribadi dari serangan phishing atau kebocoran data. Dampaknya sering kali berupa transaksi tidak sah atau kerugian finansial yang signifikan.

Selain itu, penipuan identitas sintetis menjadi ancaman yang semakin nyata, di mana pelaku menggunakan data curian atau teknologi deepfake untuk menciptakan identitas palsu demi mendapatkan akses ke produk keuangan. Jenis penipuan ini diperkirakan menyebabkan kerugian global hingga $2 miliar per tahun.

Sementara itu, di industri asuransi, pemalsuan dokumen dan tanda tangan semakin menjadi modus utama dalam mengajukan klaim palsu, yang berujung pada kerugian finansial signifikan. Praktik ini memperburuk situasi dengan meningkatkan risiko klaim ganda dan penipuan lainnya.

Kebocoran data pribadi yang baru-baru ini terjadi juga dapat disalahgunakan untuk memperkuat klaim palsu, memperbesar ancaman terhadap stabilitas industri asuransi. Sebagai akibatnya, tingginya tingkat penipuan tidak hanya merugikan perusahaan asuransi, tetapi juga berpotensi mendorong kenaikan biaya premi bagi konsumen.

Untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut, VIDA menghadirkan VIDA Identity Stack (VIS) sebagai solusi berbasis teknologi AI yang menawarkan perlindungan menyeluruh. VIS mengintegrasikan teknologi verifikasi identitas berbasis biometrik, otentikasi multifaktor, serta deteksi penipuan yang didukung AI untuk mencegah aksi penipuan sebelum terjadi.

“VIDA Identity Stack bukan hanya solusi teknologi, tetapi juga langkah transformasional dalam melindungi sektor keuangan dari ancaman yang terus berkembang,” ujar Victor.

Sebagai tambahan, didirikan pada tahun 2018, VIDA merupakan penyedia layanan identitas digital yang memanfaatkan sertifikat elektronik untuk memberikan layanan otentikasi multi-faktor, tanda tangan elektronik, dan identitas terverifikasi. VIDA menerapkan standar keamanan data kelas dunia, termasuk Public Key Infrastructure, pengenalan wajah (biometrik), dan keamanan jaringan sebagai solusi keamanan data yang komprehensif.

# Tag