Merger Nissan dan Honda Semakin Dekat, Bakal Berintegrasi di Januari 2025
Kabar penggabungan dua perusahaan otomotif terbesar global, Nissan Motor Co., Ltd (Nissan) dan Honda Motor Co., Ltd (Honda) telah dikonfirmasi oleh manajemen perusahaan. Kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan untuk memulai diskusi dan mempertimbangkan untuk merger melalui pembentukan perusahaan induk bersama.
Jika integrasi bisnis itu dapat diwujudkan, maka kedua perusahaan dapat mengintegrasikan operasional, teknologi, dan sumber daya perusahaan. Merger ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan jangka menengah dan panjang.
Selain itu, merger ini dapat mengintegrasikan bisnis kendaraan roda empat antara Nissan dan Honda, serta bisnis sepeda motor dan produk listrik dari Honda. Adapun perkiraan nilai penjualan dari merger ini lebih dari JPY¥30 triliun (Rp3.086 triliun, kurs JPY¥1 = Rp102,89) dan laba operasional lebih dari JPY¥3 triliiun (Rp308,67 triliun).
“Kami masih dalam tahap memulai peninjauan, dan kami belum memutuskan untuk melakukan integrasi bisnis,” jelas Direktur dan Executive Officer Honda, Toshihiro Mibe dalam keterangan resmi pada Senin (23/12/2024). “Tetapi untuk menemukan arah kemungkinan integrasi bisnis pada akhir Januari 2025, kami berusaha akan menjadi perusahaan terdepan satu-satunya yang menciptakan nilai mobilitas baru,” tambah Mibe.
Lebih detail, perkiraan merger Nissan dan Honda tersebut akan dapat menciptakan produk yang lebih kuat, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi pengembangan, serta meningkatkan efisiensi investasi. Hasilnya, merger ini dapat meningkatkan volume penjualan dan operasional.
Selain itu, kedua perusahaan dapat menyediakan ragam varian model kendaraan, baik konvensional maupun kendaraan listrik (EV), mulai dari internal combustion engine (ICE), hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan EV.
Kedua, merger Nissan dan Honda akan membuat keduanya memulai penelitian dan pengembangan kendaraan listrik (EV) berbasis perangkat lunak generasi terbaru. Hasilnya, kolaborasi kedua perusahaan itu dapat meningkatkan keahlian teknologi secara cepat dan efisien.
Ketiga, integrasi kedua perusahaan tersebut juga akan mengoptimalkan sistem dan fasilitas manufaktur. Sehingga, ini akan berpengaruh pada penurunan biaya tetap. Keempat, kolaborasi Nissan dan Honda akan memperkuat rantai pasok kedua perusahaan sekaligus merampingkan operasi pembelian. Ini termasuk dengan menyediakan suku cadang yang sama.
Kelima, jika integrasi Nissan dan Honda terwujud, maka akan mendorong pengurangan biaya berkat integrasi sistem dan operasi back-office. Keenam, integrasi tersebut dapat menyediakan berbagai solusi mobilitas, termasuk layanan keuangan untuk siklus hidup kendaraan, baik kepada pelanggan atau perusahaan.
Terakhir, setelah realisasi merger Nissan dan Honda terwujud, maka akan meningkatkan pertukaran karyawan dan kolaborasi untuk mengembangkan keterampilan lebih lanjut. Selain itu, dengan memanfaatkan akses kedua belah perusahaan ini, maka akan memperluas kesempatan talenta potensial masuk dalam ekosistem perusahaan.
Sebelumnya, Nissan dan Honda telah menandatangani kesepakatan pada 15 Maret 2024 terkait kemitraan pengembangan kendaraan cerdas dan elektrifikasi. Kemudian pada 1 Agustus 2024 lalu, kedua perusahaan menyepakati lebih lanjut untuk memperdalam kemitraan strategis. Ini diwujudkan melalui penelitian bersama dalam pengembangan teknologi kendaraan dengan perangkat lunak.(*)