Investor Cermati Reli Sinterklas dan Saham CUAN, PANI, JPFA
Sentimen positif penguatan Rupiah yang ditopang oleh aksi beli investor asing masuk ke Indonesia menjadi indikator penting yang wajib diperhatikan dan dipantau para trader pada 3 hari perdagangan di pekan ini (23-27 Desember 2024).
"Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dolar AS, menjadi indikator penting yang harus dipantau. Jika Rupiah berhasil menguat ke level 15.900 maka dapat memberikan dorongan positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena penguatan mata uang lokal biasanya meningkatkan kepercayaan investor," jelas Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus pada risetnya dikutip Kamis (26/12/2024).
Angga pun optimis investor asing kembali berinvestasi di Indonesia, terlebih setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dan Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. "Penurunan suku bunga The Fed memperlebar selisih (spread) antara suku bunga di Indonesia dan Amerika Serikat, yang membuat investasi di Indonesia lebih menarik bagi investor asing," jelasnya.
Inflow asing ini juga berpotensi tertopang momentum Window Dressing dan fenomena Santa Claus Rally. Sejumlah Manajer Investasi (MI) sering melakukan window dressing, yaitu strategi mempercantik laporan keuangan dan portofolio untuk menarik investor jelang akhir tahun. Selanjutnya terkait fenomena Santa Claus Rally, pasar harga saham cenderung naik pada akhir tahun karena aktivitas belanja dan optimisme investor.
Kedua faktor ini biasanya mendorong masuknya modal asing yang dapat memperkuat Rupiah dan mendukung kenaikan IHSG. "Jadi, penguatan Rupiah yang didukung oleh aksi beli asing, kebijakan moneter, dan fenomena pasar akhir tahun dapat menjadi katalis positif untuk IHSG dalam 3 hari perdagangan pekan ini," ucapnya.
1. Beli saham CUAN (current price: Rp10.400, entry: Rp10.400, target harga: Rp12.000 (+15,4%), stop loss : Rp9.600 (-7,7%), risk to reward ratio = 1:2). CUAN berhasil breakout resistance yang sulit tertembus selama 6 bulan terakhir yaitu di level Rp10.200 dan mengonfirmasi tren kenaikan jangka pendek.
2. Beli saham JPFA (current price: Rp1.890, entry: Rp1.890, target harga: Rp2.000 (+5,8%), stop loss: Rp1.835 (-2,9%), risk to reward ratio = 1:2). JPFA merupakan perusahaan swasta pertama yang mendanai uji coba implementasi program makan bergizi gratis (MBG). JAPFA diperkirakan bakal memperoleh kontrak business to government (B2G) yang signifikan dalam waktu dekat.
3. Buy saham PANI (current price: Rp16.050, entry: Rp16.050, target price: Rp17.600 (+9,7%), stop loss: Rp15.200 (-5,3%), risk to reward ratio = 1:1,8). PANI bertahan di MA50 tren menengah uptrendnya, lalu ada sentimen positif dari IPO anak usaha CBDK yang diperkirakan IPO di Januari 2025.(*)