Desa Devisa Tingkatkan Produksi Gula Aren
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin diminati di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai ekspor gula aren Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 9,79% menjadi US$58,01 juta, dengan volume ekspor naik 3,38% menjadi 31,41 ribu ton sepanjang Januari hingga Oktober 2024.
Tercatat, data yang diolah oleh Economist LPEI menunjukkan tren positif ekspor gula aren, didorong oleh peningkatan ekspor ke negara-negara tujuan utama. Peningkatan ekspor tertinggi selama periode tersebut dicatatkan kepada negara tujuan Jerman yang naik US$1,28 juta, Belanda yang naik US$1,22 juta, Inggris yang naik US$892,12 ribu, Republik Dominika yang naik US$841,57 ribu, dan Kanada yang naik US$500,25 ribu.
Economist LPEI, Donda Sarah, mengungkapkan kesadaran konsumen terhadap kesehatan, ada kecenderungan yang terus bertumbuh untuk memilih alternatif gula rafinasi. Gula aren semakin populer karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. "Derasnya perputaran pasar gula aren juga didorong oleh tren produk berkelanjutan dan ethically sourced, karena proses produksi yang ramah lingkungan selaras dengan preferensi konsumen yang sadar sosial,” ujar Donda dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (27/12/2024).
Kepala Divisi SMEs Advisory Services, Maria Sidabutar. menjelaska para petani gula aren PADA program Desa Devisa ini mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif, termasuk penguatan manajemen kelembagaan, pelatihan teknis ekspor, penyuluhan sertifikasi, perluasan akses pasar ekspor, dan peningkatan kapasitas produksi. “Kami berharap dengan pendampingan dari LPEI dan ExxonMobil Cepu Limited, para petani dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, sehingga dapat memperluas akses pasar global dan mendorong ekspor nasional,” Maria menyebutkan.
Dave Seta, VP Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia, program tersebut adalah salah satu bentuk komitmen ExxonMobil Indonesia untuk mendukung program pemerintah dari sisi pemberdayaan ekonomi. "Kolaborasi yang kami rancang baik antara berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan produk gula aren di pasar ekspor," ujar Dave.
Para petani ini tergabung dalam Koperasi Anugerah Banten Nusantara dan didampingi oleh Yayasan Rasagama Wita Nusantara. Gula aren yang dihasilkan oleh para petani ini memiliki keunggulan dan karakteristik, seperti indeks glikemik yang rendah dan penggunaan pewarna alami, sehingga aman untuk penderita diabetes. Hingga kini, Desa Devisa Gula Aren Pandeglang telah mampu memproduksi 36 ton per tahun, dengan produk yang meliputi gula semut, gula cetak, gula cair, serta minuman serbuk yang telah diekspor secara tidak langsung ke Malaysia.(*)