Jurus OJK Hadapi Tantangan Pasar Modal pada Tahun 2025

null

Sepanjang tahun 2024, perjalanan pasar modal Indonesia mencatat berbagai dinamika yang membawa dampak beragam, baik peluang positif maupun tantangan yang mempengaruhi kinerja. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik terendah, namun juga berhasil mencatatkan beberapa all-time high sepanjang tahun ini.

Hingga 27 Desember 2024, IHSG ditutup di posisi 7.036,57 melemah 3,25% (year to date), dengan kapitalisasi pasar mengalami pertumbuhan sebesar 5,05% menjadi Rp12,2 ribu triliun. Pada sisi pasar surat utang juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan Indeks ICBI ditutup di level 392,36, mencatatkan kenaikan sebesar 4,74% di periode itu.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan pasar modal Indonesia di 2025 menghadapi tantangan yang dinamis. Mengantisipasi hal tersebut, OJK berkomitmen meningkatkan peran dalam menciptakan pasar modal yang lebih stabil, transparan, dan mendalam, guna memperkuat ekosistem keuangan Indonesia.

Beberapa langkah strategis OJK telah dirancang untuk menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, termasuk peralihan pengawasan keuangan derivatif yang akan memperluas cakupan pengawasan OJK di sektor ini. Dengan kebijakan dan langkah strategis yang telah dipersiapkan, OJK berharap mampu menghadapi tantangan dengan baik.

“OJK juga akan memprioritaskan program-program pengembangan dan pendalaman pasar modal, yang difokuskan pada peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat, pengembangan produk, infrastruktur dan layanan baru, serta penguatan Anggota Bursa dan Manajer Investasi. Program-program ini diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun yang akan datang,” ujar Inarno dalam penutupan perdagangan BEI tahun 2024 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).

OJK mendukung berbagai program pemerintah, termasuk Asta Cita, yang bertujuan untuk memperkuat sektor-sektor ekonomi utama, meningkatkan daya saing, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah tersebut, OJK akan berperan aktif dalam memajukan pasar modal Indonesia, agar dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.

“Berbagai program prioritas ini tentunya tidak dapat dicapai tanpa dukungan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal indonesia. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang istimewa ini, kami mengimbau agar kita dapat terus menjaga sinergi yang baik diantara regulator, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia,” ucap Inarno.(*)

# Tag