Apa Kabar Harga Saham IPO Sepanjang Tahun 2024?

Mayoritas saham-saham yang melaksanakan pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2024 ini mencatatkan penurunan harga sejak IPO hingga penutupan perdagangan di 30 Desember 2024. Sebaliknya, sebagian harga saham pendatang baru di BEI itu mengalami kenaikan harga saham. Adapun saham yang mengalami kenaikan harga tersebut berasal dari sejumlah sektor, yaitu teknologi, barang konsumen bukan primer, dan manufaktur batu bata ringan.

Berikut adalah rincian pergerakan harga saham menurut pantauan swa.co.id per Senin (30/12/2024).

1. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA)

ATLA merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi, khususnya di pendukung minyak, gas, dan batu bara. Perusahaan tersebut menyediakan survei dan layanan tertentu untuk perusahaan energi.

Harga saham ATLA ditutup senilai Rp50 pada Senin (30/12/2024), dan dibuka pada harga yang sama. Secara year to date (ytd), harga saham ATLA terus menurun, dari yang sebelumnya Rp135 pada 16 April 2024, kemudian naik ke harga tertinggi senilai Rp290 pada 26 April 2024, lalu terus turun hingga Juni 2024.

Saat melantai di bursa, harga penawaran perdana (IPO) saham ATLA senilai Rp100 pada periode 2 April 2024 hingga 4 April 2024. Sementara saham yang ditawarkan sebanyak 12 juta lot pada saat itu.

2. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI)

MHKI merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri, khususnya di lingkungan dan jasa layanan. Perusahaan tersebut menyediakan layanan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan non B3 serta perdagangan besar.

Harga saham MHKI ditutup di harga Rp95, tetapi saat pembukaan bursa harganya naik tipis senilai Rp93. Harga saham MHKI terus menurun, dari sebelumnya Rp216 pada 16 April 2024, kemudian melonjak di harga Rp462 pada 3 Mei 2024. Selanjutnya, harganya menurun drastis pada Juni 2024 hingga saat ini.

Saat melantai di bursa, harga IPO saham MHKI senilai Rp160 pada periode 2 April 2024 hingga 4 April 2024. Adapun saham yang ditawarkan saat itu sebanyak 7,5 juta lot.

3. PT Remala Abadi Tbk (DATA)

DATA merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang penyedia jasa internet (ISP), jaringan tetap berbasis kabel atau tanpa kabel, dan konsultasi IT. Perusahaan tersebut juga menyediakan layanan pusat data untuk pelanggan korporasi.

Harga saham DATA per Senin lalu dibuka di harga Rp765. Harganya terus merangkak naik dari harga IPO 7 Mei 2024 senilai Rp188. Sementara harga tertinggi DATA pernah mencapai Rp825 pada 16 Desember 2024.

Saat IPO, sebanyak 2,75 juta lot saham yang ditawarkan kepada investor. Adapun harga penawaran umumnya di Rp188 pada periode 29 April 2024 dan 3 Mei 2024 lalu.

4. PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA)

SOLA merupakan perusahaan barang baku yang bergerak di industri material konstruksi. SOLA sendiri mulanya adalah perusahaan penanaman modal asing pada 2015, namun berubah menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tahun 2019. Salah satu layanan SOLA yang populer yaitu pengolahan aspal untuk konstruksi jalan dan bangunan.

Harga saham SOLA per Senin lalu dibuka di harga Rp50 dan ditutup di harga yang sama. Harganya terus turun sejak perdana melantai di bursa pada 8 Mei 2024. Saat itu, harga SOLA Rp110, kemudian anjlok pada Juni 2024 dan bergerak stagnan sejak Juli 2024 hingga saat ini.

Saat IPO, sebanyak 6,56 juta lot saham ditawarkan kepada investor, dengan harga penawaran umum Rp110 pada periode 2 Mei 2024 hingga 6 Mei 2024 lalu.

5. PT Benteng Api Technic Tbk (BATR)

BATR atau kerap dikenal BAT Refractories merupakan perusahaan barang baku yang bergerak di industri material konstruksi. Perusahaan yang didirikan sejak 1997 tersebut memproduksi batu bata tahan api, semen tahan api, dan berbagai material tahan api lainnya.

Selain itu, BATR juga menyediakan produk-produk refraktori untuk kebutuhan konsumen dari berbagai industri, misalnya industri makananan dan minuman, kelapa sawit, pembangkit listrik, dan sebagainya.

Harga saham BATR per Senin dibuka di harga Rp78, dan ditutup di harga Rp77. Harganya terus turun sejak Juni 2024 hingga saat ini. Dibandingkan saat IPO, harga BATR ada di posisi Rp110. Selama masa penawaran umum pada 3 Juni 2024 hingga 6 Juni 2024 lalu, harga saham BATR berada di Rp110.

6. PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE)

Perusahaan yang berbasis di Padang, Sumatera Barat ini didirikan pada tahun 2001. Perusahaan tersebut bergerak di sektor barang konsumen bukan primer, khususnya di industri pakaian dan barang mewah. Adapun brand yang populer dari perusahaan ini yaitu Soraya Bed Sheet, yaitu produk perlengkapan tidur berupa sprei. Di samping itu, SPRE menjual produk bed cover, bantal, guling, dan dekorasi rumah dengan merek Soraya.

Harga saham SPRE per Senin ini dibuka di harga Rp200, kemudian ditutup di harga Rp182. Harga saham SPRE mengalami kenaikan dibanding saat masa penawaran perdana pada 3 Juli 2024 lalu, yaitu di harga Rp125. Adapun harga tertingginya pernah mencapai Rp386 pada 23 Agustus 2024.

Saat pertama kali perdana meluncur di bursa pada 3 Juli 2024, sebanyak 2,4 juta lot ditawarkan kepada investor saat itu.

7. PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART)

PART merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, elektronik, dan sanitasi khususnya di produksi suku cadang stamping dan perakitan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 sebagai industri rumahan, kemudian membentuk perusahaan pada tahun 2009.

PART juga pernah melakukan akuisisi terhadap PT Usbersa Mitra Logam pada 2020 lalu. Alhasil, PART melakukan ekspansi pabrik dan melanjutkan investasi pembelian mesin stamping baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Per Senin lalu, PART berada di harga Rp88 saat pembukaan bursa, kemudian ditutup di harga Rp93. Performa PART pernah berada di harga tertinggi senilai Rp172 pada 1 Agustus 2024. Meski harga saham IPO-nya tercatat di harga Rp105 pada 5 Juli 2024 lalu, pergerakan harga saham PART terus menurun sejak Oktober 2024 hingga saat ini.

Perusahaan tersebut saat perdana melantai di bursa 5 Juli 2024, menawarkan 6,8 juta lot saham. Saat periode penawaran umum tanggal 1 Juli 2024 hingga 3 Juli 2024, harga saham PART tercatat di harga Rp105.

8. PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES)

Perusahaan yang bergerak di sektor barang baku, khususnya material konstruksi bata ringan ini didirikan pada tahun 2011 di Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan ini dikenal dengan brand BLESSCON, BLESSBOND, dan SUPERIORE BLOCK.

Harga saham BLES per Senin lalu dibuka di harga Rp248, dan ditutup menurun di harga Rp244. Harga saham BLES masih terbilang fluktuatif, dengan harga tertingginya mencapai Rp262 pada 13 Desember 2024.

Saat perdana melantai di bursa pada 3 Juli 2024, BLES menawarkan saham sebanyak 13,13 juta lot dengan harga penawaran umum Rp183 pada periode 1 Juli 2024 sampai 4 Juli 2024 lalu.

9. PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA)

Perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen primer, khususnya produk makanan pertanian berupa makanan laut seperti produk udang dan udang windu ini didirikan pada tahun 2006. Perusahaan tersebut juga mengoperasikan tambak udang, pabrik, dan melakukan ekspor produk olahan laut (bakso udang, tempura, ebi goreng) ke Amerika Serikat dan Jepang.

Harga saham ISEA per Senin lalu dibuka di harga Rp72, dan ditutup di harga Rp71. Harganya terus menurun sejak pertengahan Juli 2024 hingga saat ini. Adapun harga tertingginya berada di Rp500 pada 18 Juli 2024.

Saat meluncur di bursa pada 8 Juli 2024, harga saham penawaran umum ISEA senilai Rp250 di periode 1 Juli 2024 sampai 4 Juli 2024.

10. PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF)

Terakhir yaitu GOLF, perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen bukan primer, khususnya di industri pariwisata dan rekreasi. Didirikan sejak tahun 2006, perusahaan ini mengelola dan menyediakan jasa konsultasi lapangan golf, serta pengembangan properti. Saat ini, perusahaan telah mengelola tiga lapangan golf yaitu di Bogor, Badung Bali, dan Belitung.

Per Senin lalu, harga GOLF dibuka di harga Rp208 dan ditutup di harga Rp210. Harga saham GOLF mengalami fluktuasi. Namun pada awal Juli 2024, GOLF mencapai harga tertinggi di Rp272 pada 9 Juli 2024.

Pertama kali meluncur di bursa, perusahaan membagikan 19,5 juta lot saham kepada investor, dengan harga penawaran umum Rp200 selama 2 Juli 2024 sampai 4 Juli 2024.(*)

# Tag