Polytron dan ICDEC Gelar Pelatihan Desain Chip
Polytron bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) telah menggelar pelatihan desain chip batch pertama yang berlangsung di Kudus dari bulan Oktober hingga Desember 2024. Inisiatif ini menjadi langkah monumental dalam mencetak talenta unggul tenaga ahli di bidang desain chip untuk mendukung perkembangan industri semikonduktor nasional.
Chief Operating Officer Polytron, Roberto Setiabudi Hartono, menyampaikan pelatihan ini melibatkan 50 mahasiswa yang lolos seleksi dari total 333 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan mutakhir yang relevan di pasar global.
ICDEC merupakan organisasi non profit yang bertujuan mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi dibidang Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuits) di Indonesia. Organisasi ini diinisiasi oleh Polytron bersama 16 Universitas di Indonesia. Didukung oleh mitra global seperti IMEC Belgia, Cadence Asia Pasifik, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Urusan Komersial, serta kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Pelatihan selama 900 jam ini setara dengan 20 SKS (Satuan Kredit Semester), mencakup teori dasar hingga praktik langsung menggunakan perangkat lunak Cadence dan perangkat keras FPGA board. Peserta juga mendapatkan pembinaan dari para ahli dan wawasan mengenai tren terbaru di industri semi konduktor.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, mengatakan program bina talenta ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta. Dengan target jika talenta desain chip sudah terpenuhi, maka Indonesia dapat menjadi produsen bukan lagi menjadi konsumen. Hal ini menyusul perkembangan industri mobil listrik yang terus berkembang tentu membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar,” ungkapnya.
Muhammad Aiman Syawal, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanudin dan merupakan salah satu peserta program pelatihan, menyampaikan selain pelatihan secara teknis, program pelatihan ini menyediakan wadah untuk menjalin koneksi dengan mahasiswa dari berbagai universitas yang memberikan saya kesempatan belajar dari berbagai jenis persepektif. Dia berharap Polytron dapat terus mengembangkan minat belajar para mahasiswa melalui program pelatihan seperti ini untuk mencetak sumber daya manusia yang inovatif.
Business Development Specialist Polytron, Jeogianto, menyebutkan program pelatihan ini menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045 lantaran pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar utama. Polytron berkolaborasi dengan ICDEC sebagai inisiator program ini menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan talenta muda untuk industri semikonduktor di Indonesia. Kedepannya perusahaan mengajak mitra nasional dan internasional untuk terlibat dalam pengembangan pendidikan desain chip di Indonesia.
Head of Culture Development Polytron, David Setyadi Rahardjo, berharap kolaborasi menjadi awal dari langkah besar menuju kemandirian teknologi nasional. “Tentunya, kami terus berharap program pelatihan ini tidak hanya berhenti di gelombang pertama saja. Dalam beberapa waktu ke depan, kami berupaya untuk menghadirkan kembali program pelatihan serupa sehingga ini bisa menjadi sebuah konsistensi dalam mencetak sumber daya unggul dalam mendukung pengembangan industri semikonduktor di Indonesia” tutur David.
Adapun materi yang disampaikan meliputi fundamental of semiconductors, ASIC/ FPGA Design Engineer, VLSI Design Engineer – Analog IC Design, VLSI Design Engineer – Digital IC Design dan Final Project – ANN Processor Design.(*)