LG dan Microsoft Mengembangkan Pusat Data AI
Ajang Consumer Electronic Show 2025 di Las Vegas Convention Center, Amerika Serikat pada 7-10 Januari 2025 ini dikenal luas sebagai ajang tahunan bagi pameran perangkat elektronik konsumer inovatif di dunia, lebih dari 1.000 peserta. Di ajang ini dalam sebuah perhelatan khusus, LG World Premiere, LG Electronics (LG) membeberkan visi perusahaan bagi penciptaan pengalaman pengguna dengan dukungan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI) dengan mengusung tema Life’s Good 24/7 with Affectionate Intelligence.
LG Affectionate Intelligence itu merupakan konsep yang dibawa LG dalam mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (AI) yang lebih memfokuskan pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan. Konsep yang dibawanya ini berupaya memanfaatkan teknologi AI untuk lebih memahami dan berempati pada penggunanya. Hal ini untuk memberikan pengalaman penggunaan berbeda dan lebih terpersonalisasi.
Dalam upaya memberi paparan mengenai konsep LG Affectionate Intelligence, panggung penyelenggaraan LG World Premiere dibagi menjadi tiga area yang masing-masing mewakili ruang hidup berbeda. Mulai dari rumah (Home), ditengah mobilitas (Mobility), hingga ruang komersial dan bahkan virtual (Commercial and even Virtual spaces). Dilengkapi dengan berbagai demonstrasi menarik, LG memberikan gambaran nyata mengenai manfaat AI yang akan mentransformasi kehidupan sehari-hari seseorang menjadi lebih baik.
William Cho CEO LG dalam pidato utama menuturkan LG mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam ruang hidup fisik di sekitar kita. LG melihat ruang bukan hanya sebagai lokasi fisik, namun sebagai lingkungan tempat pengalaman menyeluruh menjadi kenyataan.
“Mulai dari seluruh ruang di rumah, ditengah mobilitas, ditengah bisnis atau komersial, dan bahkan Virtual. Di ruang-ruang ini, perangkat dan layanan akan saling harmoni untuk menciptakan nilai bagi pengguna yang sama sekali baru,” kata Cho dalam siaran pers yang diterima swa.co.id, Selasa (7/1).
Ia menyebutkan tiga elemen mendasar untuk mewujudkan visi besar tersebut. Ketiganya yaitu perangkat yang terhubung, agen AI yang andal dan layanan terintegrasi. Perangkat yang terhubung dikatakan Cho menjadi salah satu aset terbesar LG. Hal ini tak hanya merujuk pada ratusan juta produk pintar LG yang sudah digunakan di seluruh dunia.
Cho juga menyoroti langkah perusahaan tahun lalu yang telah mengakuisisi Athom sebagai penyedia solusi rumah pintar. Hal ini membuat LG kini menawarkan konektivitas tanpa batas dengan perangkat IoT (Internet of Thing) bagi lebih dari 170 merek global.
LG akan meningkatkan LG Furon. Agen AI LG ini menggabungkan kekuatan AI generatif yang dibangun di atas model bahasa besar dengan penginderaan spasial waktu nyata dan wawasan tentang pola gaya hidup pengguna.
Agen AI ini dibuat dengan kemampuan dapat memahami situasi dan konteks pengguna secara real-time. Hal ini membuatnya dengan mudah mengkoordinasikan perangkat dan layanan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih disesuaikan dan responsif dalam waktu bersamaan, memberikan perlindungan data pribadi.
Untuk mendukung visinya dalam menyediakan layanan terpadu, Cho mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft. Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan memiliki rencana untuk memimpin inovasi dengan menggabungkan dua kekuatan besar. Disatu sisi, produk dan wawasan dari pengguna produk LG yang meliputi penggunaan dari berbagai ruang seperti rumah, area mobilitas dan komersial. Sementara disisi lain, teknologi AI Microsoft diperlukan untuk menerapkan layanan terpadu AI yang empatik.
Judson Althoff, Executive Vice President dan Chief Commercial Officer Microsoft menambahkan Microsoft meyakini AI akan mengubah cara kita hidup dan bekerja secara fundamental. Ia sangat senang bermitra dengan LG Electronics sebagai pionir dalam penciptaan ruang yang cerdas dan terhubung, untuk mengintegrasikan AI ke dalam pengalaman hidup sehari-hari. “Kedua perusahaan akan berupaya meningkatkan agen AI untuk berbagai ruang. Termasuk didalamnya yaitu rumah, kendaraan, hotel dan kantor,” katanya.
LG sendiri telah menerapkan teknologi pengenalan suara dan ucapan sintesis Microsoft dalam Self-Driving AI Home Hub miliknya. Hal ini memungkinkannya memahami beragam aksen, pengucapan dan ekspresi sehari-hari. Rencana tersebut juga mencakup pengembangan agen AI yang tidak hanya memahami dan berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga memprediksi kebutuhan dan preferensi mereka.
Althoff juga mengumumkan kolaborasi lebih lanjut antara Microsoft dan LG dalam bidang pusat data AI. Dengan sistem manajemen termal dan teknologi pendingin canggih LG yang dioptimalkan untuk pusat data AI, kemitraan ini bertujuan meningkatkan efisiensi energi di tulang punggung infrastruktur AI yang penting ini. Kedua perusahaan berencana untuk menciptakan pusat data generasi berikutnya yang lebih efisien dan berkelanjutan. (*)