IKEA Perkuat Kolaborasi dengan Pabrikan Lokal di Ekosistem DFI Retail Nusantara (HERO)

(kanan) Managing Director IKEA Indonesia, Adrian Worth dalam acara media gathering IKEA Indonesia di IKEA Jakarta Garden City, Jakarta Timur pada Kamis (9/1/2025). Foto Nadia K. Putri/SWA
(kanan) Managing Director IKEA Indonesia, Adrian Worth pada media gathering IKEA Indonesia di IKEA Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Kamis (9/1/2025). (Foto : Nadia K. Putri/SWA).

IKEA Indonesia, naungan PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), berencana untuk mempererat kolaborasi dengan produsen furnitur lokal di Indonesia. Managing Director IKEA Indonesia, Adrian Worth, mengatakan kolaborasi ini menghemat biaya, beban pajak dan bea cukai. “Dengan membeli lebih banyak produk lokal, kami dapat memberikan better deal ke pelanggan, yang menjadi keinginan mereka. Dengan membeli di produsen lokal, akan lebih sedikit emisi yang dihasilkan dari produk-produk yang kami jual,” jelas Worth dalam acara media gathering bersama IKEA Indonesia di IKEA Jakarta Garden City, Jakarta Timur pada Kamis (9/1/2025).

Langkah IKEA Indonesia ini diwujudkan dengan menggandeng salah satu pemasok karet lokal pada pertengahan 2024. Perusahaan tersebut diklaim telah mengekspor produk tempat tidur ke seluruh pasar IKEA secara global. Worth mengklaim nilai produksi lokal dan ekspor ke luar Indonesia lebih besar dibandingkan penjualan ritel perusahaan.

Selain itu, IKEA yang terintegrasi ke ekosistem DFI Retail Nusantara yang mempermudah IKEA Indonesia melakukan penetrasi pasar lantaran harga produk terjangkau kepada pelanggan lantaran bisa menekan biaya operasional lainnya. “Satu-satunya cara yang dapat kami lakukan adalah dengan menjaga basis biaya tetap rendah. Dan salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan berbagi sumber daya,” tambah Worth.

Pada kesempatan ini, Head of Communications and Corporate Affairs DFI Retail Nusantara, Diky Risbianto, menjelaskan IKEA Indonesia belum berencana melakukan ekspansi jaringan toko.“Untuk IKEA, kami memperbaiki sisi operasional dan menawarkan promo-promo yang akan jauh lebih menarik,” ujar Diky.

Dia menyampaikan terdapat perubahan tren perilaku belanja furnitur selama beberapa bulan terakhir, yaitu pengunjung cenderung untuk melihat dan jalan-jalan sekeliling toko. “Dari sisi regulasi, ada beberapa faktor yang juga menjadi tantangan seperti SNI dan TKDN (tingkat komponen dalam negeri),” jelas Diky. Saat ini, hampir 93% produk IKEA Indonesia masih impor. Harga saham HERO pada penutupan perdagangan hari ini stagnan di Rp560. (*)

# Tag