Antam (ANTM) Masuk JIIPE, Perkuat Daya Saing dan Dorong Hilirisasi Mineral

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam resmi menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur pada 27 Desember 2024. Langkah strategis ini menandai komitmen ANTAM dalam mendukung hilirisasi industri mineral nasional, khususnya pada pembangunan pabrik pengolahan logam mulia, sekaligus memanfaatkan infrastruktur terintegrasi milik JIIPE, yang telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas).
Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya, menyebutkan pemilihan JIIPE sebagai lokasi pengembangan dilakukan dengan pertimbangan lokasi yang strategis, kedekatan dengan bahan baku, serta jaminan keamanan yang tinggi.
“Status JIIPE sebagai Obyek Vital Nasional memberikan tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi ini,” ujar Dewa pada keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Senin (13/1/2025) malam.
Menurut Dewa, kehadiran smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE juga memberikan keuntungan tambahan kepada Antam. Dengan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%, Antam dapat menghemat devisa negara. Anak usaha MIND ID ini dapat memangkas impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
Selain faktor keamanan, JIIPE menawarkan infrastruktur kelas dunia yang menunjang efisiensi operasional Antam “JIIPE menyediakan sarana infrastruktur yang baik, akses transportasi mudah, dan utilitas andal. Hal ini memungkinkan kami mendukung hilirisasi, memperkuat ekonomi nasional, dan memacu pertumbuhan industri yang berkelanjutan,” tambah Dewa.
Melalui kerja sama ini, Antam dan JIIPE menunjukkan sinergi kuat dalam mendukung hilirisasi mineral, efisiensi operasional, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Harga saham ANTM pada perdagangan 13 Januari 2025 ditutup naik sebesar 1,02% atau menjadi Rp1.480 dari perdagangan sebelumnya. (*)