Kementerian Perindustrian memfasilitasi Program Transforming the Cocoa Sector in Indonesia through Value Addition for Smallholders (TRACTIONS). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas biji kakao dan eksplorasi peluang pasar biji kakao premium dengan menjembatani koperasi produsen kakao ke pelaku usaha industri pengolahan kakao dan cokelat Bean to Bar (B2B).

“Persiapan sudah dilakukan untuk pencapaian swasembada antara lain melalui program pengembangan SDM untuk memperkuat rantai pasok bahan baku industri berkelanjutan yang disebut program Cocoa Doctor,” jelas Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

TRACTIONS melaksanakan business matching antara koperasi penghasil kakao di Indonesia dari Bali, Sulawesi, dan NTT dengan industri cokelat artisan. Business matching mencatatkan kemitraan 8 industri cokelat artisan dengan 7 koperasi produsen kakao.

Sementara itu, program Cocoa Doctor telah menelurkan 37 Cocoa Doctor yang berasal dari para petani yang sudah dilatih selama sebulan. Para petani terlatih Cocoa Doctor juga telah melakukan pembinaan ke mitra petani Training of Trainers (ToT), yang meliputi lebih dari 3.700 orang petani. (*)