Soraya Berjaya Indonesia (SPRE) Mengalihkan Hak Merek Flete dan Unoku
Produsen PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) atau Soraya Bedsheet melakukan pengalihan hak kepemilikan merek dagang Flete dan Unoku. Tujuan pengalihan merek dagang tersebut yaitu untuk konsolidasi merek, penguatan posisi merek, hingga optimalisasi penjualan.
Pertama, konsolidasi merek bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh lini produk. Sehingga, meningkatkan efisiensi operasional, strategi pemasaran, dan pengelolaan distribusi.Kedua, untuk penguatan posisi merek. Langkah ini membuat Soraya Bedsheet menjadi merek induk untuk berbagai segmen pasar di masyarakat. Ketiga, untuk optimalisasi penjualan, serta mempermudah akses kepada konsumen sekaligus mendukung peningkatan penjualan.
Sekretaris Perusahaan Soraya Berjaya Indonesia, Arienita Noer S., mengatakan pengalihan ini tidak akan mempengaruhi kualitas produk kedua merek tersebut.“Semua produk ‘Flete’ dan ‘Unoku’ tetap tersedia dengan kualitas dan desain yang sama, namun kini dipasarkan dengan branding Soraya Bedsheet,” jelas Arienita dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Produsen yang berbasis di Padang, Sumatera Barat dan Pekanbaru, Riau ini menjadi salah satu merek produk seprai yang tersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Internasional Organization for Standardization (ISO) di Indonesia. Pasca melantai di bursa efek atau IPO pada 3 Juli 2024, SPRE menyisakan dana sebesar Rp514,83 juta. Dana ini ditempatkan ke PT Bank Central Asia Tbk atau BCA dengan tingkat bunga 3,25%.
Adapun, realisasi penggunaan dana IPO untuk periode yang berakhir 31 Desember 2024, SPRE berhasil memanfaatkan total dana Rp27,07 miliar untuk pembelian mesin sebesar Rp720,1 juta, kendaraan operasional sebesar Rp1,35 miliar, dan modal kerja sebesar Rp25 miliar. Harga saham SPRE pada hari ini terkoreksi sebesar 0,74%. Penurunan harga ini menjadi harga saham SPRE menjadi Rp135 dari perdagangan sebelumnya. (*)