Greens: Bikin Semua Orang Bisa Jadi Petani di Tengah Kota

null
Everyone can be a farmer,” ungkap Erwin Gunawan (tengah) (Foto: Laras/LSPR)

Greens, sebuah startup agritech yang didirikan pada tahun 2018, muncul sebagai jawaban atas tantangan besar di sektor pangan. Mengusung teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), machine learning, dan blockchain, Greens berkomitmen menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi perubahan iklim dan krisis pertanian.

Tulang Punggung

Menurut Erwin Gunawan, Co-Founder dan Chief Business Officer Greens, pertanian adalah tulang punggung keberlanjutan hidup manusia. “Tanpa pertanian, tidak ada manusia, tidak ada komunitas, dan tidak ada keberlangsungan hidup,” tegasnya dalam acara BizzComm Podcast, kerjasama SWA dengan LSPR Faculty of Business.

Salah satu isu utama yang dihadapi dunia pertanian adalah menurunnya jumlah petani muda. Erwin menjelaskan bahwa lebih dari 70% petani di Indonesia saat ini berusia di atas 55 tahun. Profesi ini dianggap kurang menarik karena berbagai tantangan, seperti risiko gagal panen, biaya produksi yang tinggi, hingga ketidakpastian hasil.

“Daripada jadi petani, anak muda sekarang lebih memilih jadi YouTuber atau selebgram,” ujar Erwin dengan nada prihatin. Ia menambahkan bahwa tantangan pertanian semakin berat dengan adanya perubahan iklim yang membuat pola cuaca sulit diprediksi dan menurunkan kualitas tanah.

Hyperlocal Farming

Greens hadir dengan konsep hyperlocal farming, sebuah pendekatan yang memungkinkan tanaman dibudidayakan di tengah kota. Dengan memangkas rantai distribusi dari delapan tahap menjadi hanya dua, Greens berhasil mengurangi food loss secara signifikan.

Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan kontributor kedua terbesar food loss di dunia, dengan Rp500 triliun makanan terbuang setiap tahun. “Jika masalah ini bisa ditangani dengan baik, jumlah makanan yang terbuang tidak akan sebesar ini,” ujar Erwin.

Teknologi blockchain juga digunakan Greens untuk memastikan traceability, sehingga setiap produk memiliki rekam jejak yang jelas dari bibit hingga panen. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keamanan pangan tetapi juga menjadi standar baru untuk ekspor ke negara-negara maju.

Sistem yang ditawarkan Greens juga telah diadopsi di berbagai tempat, termasuk hotel-hotel besar seperti Grand Hyatt dan Pullman. Dengan instalasi GREENS pod yang memungkinkan tanaman seperti microgreens ditanam langsung di lokasi, kebutuhan akan bahan pangan segar dapat terpenuhi tanpa melalui rantai distribusi yang panjang.

Freshness dan food safety terjamin karena tidak ada kontaminasi,” jelas Erwin. Inovasi ini juga mengurangi penggunaan plastik untuk pengemasan dan meminimalkan jejak karbon.

Kolaborasi

Erwin mengakui bahwa perjalanan Greens tidak mudah. Butuh waktu empat tahun untuk penelitian dan pengembangan hingga akhirnya bisa menawarkan solusi yang matang. “Kami berjuang bukan untuk profit semata, tetapi untuk solusi keberlanjutan,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa keberhasilan Greens tidak lepas dari kolaborasi dengan petani dan mitra bisnis. Dengan sistem yang berbasis data, Greens membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus memastikan penghasilan yang lebih layak. “Kami memastikan hasil panen bisa dihitung, diukur, dan memberikan penghasilan yang layak bagi petani,” tambahnya.

Visi jangka panjang Greens adalah menghadirkan pertanian lokal di setiap rumah tangga. Erwin percaya bahwa setiap orang dapat menjadi petani, tidak peduli di mana mereka tinggal. “Everyone can be a farmer,” ucapnya penuh optimisme.

Dengan solusi ini, Greens berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan sekaligus meminimalkan jejak karbon. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sebuah Gerakan

Bagi Erwin, Greens bukan sekadar perusahaan, melainkan sebuah gerakan. Ia melihat bahwa pertanian memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya di sektor pertanian, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan hidup manusia,” katanya. Dengan semangat tersebut, Greens terus berinovasi, mengintegrasikan teknologi, dan memperluas jangkauan dampaknya.

Inisiatif seperti ini sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis pangan dan perubahan iklim. Greens membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengatasi masalah besar di sektor pertanian.

Melalui dedikasi dan visi yang jelas, Erwin dan timnya menunjukkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang penuh makna. “Dari setiap tantangan besar, selalu ada peluang besar,” tutupnya. (*)

# Tag