Investor Relation Berperan Menautkan Prinsip GCG dan ESG
Peran Investor Relations (IR) semakin krusial sebagai jantung komunikasi antara perusahaan dan investor. Sang IR berpotensi besar untuk menjadi representasi perusahaan dalam membentuk persepsi pasar sekaligus berperan sebagai key person dalam pengambilan keputusan strategis.
Namun,beberapa praktisi IR menghadapi permasalahan terkait tumpang tindih peran dengan Corporate Secretary. Hal ini menjadi peluang besar untuk memperkuat fokus dan sinergi, sehingga IR dapat menjalankan tugasnya secara semakin optimal. Untuk itu, Kitacomm dan RAC pada hari ini bakal menggelar Indonesia Investor Relations Forum (IRF) 2025 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Rencananya, kegiatan ini ddihadiri oleh 250 direktur dan eksekutif perusahaan tercatat di BEI, bersama narasumber ahli yang akan berbagi wawasan terkini tentang investor relations, tata kelola perusahaan (GCG), serta keberlanjutan lingkungan, sosial, serta tata kelola (ESG). Henny Lestari, CEO dan pendiri Kitacomm, menjelaskan pentingnya peran Investor Relations. “Dengan pengalaman 20 tahun Kitacomm di pasar modal, Investor Relations adalah aspek yang harus mendapat perhatian lebih. Kami berharap melalui acara ini, seluruh perusahaan tercatat dapat memiliki IR yang sesuai dengan harapan regulator. IIRF 2025 menjadi langkah awal dari rangkaian acara tahunan yang mendukung pengembangan profesi hubungan investor di Indonesia,” ungkap Henny pada siaran pers di Jakarta, Senin (20/1/2025).
IIRF ini diharapkan dapat mendorong pengembangan praktisi IR dan memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan di tengah dinamika dunia bisnis yang terus berkembang. Tugas Penting Investor Relations di perusahaan tercatat itu seiring dengan target BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat dan menambah investor baru, peran IR semakin penting dalam mendorong transparansi, tata kelola perusahaan, dan membangun kepercayaan pasar.
IIRF ini akan menghadirkan tokoh penting dan pemimpin industri, eksekutif dari perusahaan tercatat, serta profesional finansial dari PT BRI Danareksa Sekuritas, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), hingga PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Mereka akan berbagi wawasan di sesi utama diskusi panel, mengeksplorasi inovasi terbaru untuk mendukung praktik terbaik dalam IR dan tata kelola perusahaan melalui sesi utama dan beberapa diskusi panel.
Selain itu, IIRF 2025 juga mendorong diskusi tentang tren pasar, memperkuat jejaring antar profesional IR, serta memberdayakan praktisi relevan dengan alat dan wawasan strategis untuk menjadi lebih unggul di bidangnya. Lanskap bisnis global yang semakin kompleks, semakin penting untuk pemimpin perusahaan memahami Ekspektasi Investor di Sektor Utama Indonesia tantangan baru, yakni Environmental, Social, and Governance (ESG).
Konsep ESG telah menjadi fondasi baru bagi bisnis yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip tata kelola dan ESG ke dalam seluruh aspek operasional semakin menjadi sorotan untuk dapat memastikan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Pada sesi ini, hadir para pemimpin dari PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan praktisi ESG ternama, yang akan membahas bagaimana perusahaan terdepan di sektor kunci di Indonesia menetapkan standar dalam strategi perusahaan dan integrasi ESG. (*)