BPD Bali Cetak Laba Bersih Rp878,47 Miliar, Naik 19% di 2024
PT Bank Pembangunan Daerah Bali atau BPD Bali mencetak laba bersih senilai Rp878,47 miliar di 2024. Realisasi ini tumbuh sebesar 19% dari Rp738,23 miliar pada 2023.
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menyatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga secara tahunan yang tumbuh sebesar 7,96%, atau menjadi Rp3,35 triliun secara tahunan.
"Dengan fundamental perusahaan yang membaik, kami semakin optimistis menuju pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujar Sudharma pada siaran pers di Denpasar, Bali, Senin (21/1/2025).
Hal ini didorong pendapatan bunga kredit Rp2,49 triliun dan pendapatan bunga non kredit Rp0,86 triliun. Kemudian, aset BPD Bali di 2024 tercatat total aset tumbuh 11,66% atau mencapai Rp 38,31 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 15,10% atau menjadi Rp32,17 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh giro Rp4,96 triliun atau tumbuh 10,27%, tabungan Rp17,81 triliun atau tumbuh 15,10%, dan deposito Rp9,39 triliun atau tumbuh 17,82%.
Komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) BPD Bali mencapai 70,8% dari keseluruhan simpanan nasabah. Dari seluruh aspek itu, aset perseroan tercatat naik 11,66% hingga mencapai Rp38,31 triliun, dari semula Rp34,31 triliun.
Sepanjang 2024, BPD Bali menyalurkan total kredit sebesar Rp22,83 triliun, tumbuh 7,94% dari Rp21,15 triliun pada tahun sebelumnya. Kredit didominasi oleh kredit UMKM yang mencapai 51,20% dari total keseluruhan kredit.
Penyaluran kredit yang diiringi dengan mitigasi risiko yang membaik, menjadikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross turun menjadi 0,92% dari 1,29% pada 2023. Sedangkan, NPL net tercatat stagnan di level 0,02%. (*)