Irwata Summit 2025 Bakal Menyuguhkan Suguhkan Inovasi Blockchain di Industri Kripto Global
Industri blockchain, Web3, Artificial Intelligence (AI) dan kripto terus berkembang pesat, dengan valuasi global perusahaan di sektor ini mencapai triliunan dolar. Di Indonesia, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan jumlah investor kripto mencapai 20,4 juta orang, dengan nilai transaksi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Teknologi ini menawarkan solusi transparan, inklusif, dan efisien, menjadikannya inovasi utama dalam sektor finansial.
Namun, perkembangan pesat ini juga menghadirkan tantangan, seperti kegagalan proyek blockchain, lemahnya regulasi, serta kerugian yang dialami masyarakat dan investor. Oleh karena itu, model bisnis baru yang mengintegrasikan Real-World Assets (RWA) dengan teknologi blockchain mulai berkembang. Model ini tidak hanya mendukung bisnis dunia nyata, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif.
Menyadari hal tersebut, Muhammad Sabdo, Ketua Indonesia Real World Asset Tokenization Association (Irwata) menggelar Irwata Summit 2025 pada 26 Februari 2025. "Ini adalah the next triliun bisnis. Latar belakangnya seperti era startup di tahun 90-an, saat ini era kripto. Dengan menyandingkan dunia nyata dengan dunia digital, sehingga ada bisnisnya, tidak sekadar algoritma," jelas Sabdo dalam keterangan tertulis yang diterima swa co.id di Jakarta Selasa (21/1/2025).
Kegiatan utama Irwata Summit 2025, meliputi, seminar dan diskusi panel, membahas tokenisasi real-world assets dan peran blockchain dalam ekonomi global. Kemudian, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan kerja sama strategis terkait investasi dan pengembangan teknologi antara Indonesia dan mitra internasional.
Selanjutnya, peluncuran resmi Irwata: Gerakan Nasional Digital untuk mempromosikan tokenisasi real-world assets. Lalu, networking dan business matching: membuka peluang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha nasional, dan investor global.
Irwata menjembatani asosiasi kripto di Indonesia dengan pemain kripto di dunia. Pihaknya berharap dapat berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga secara bisnis dan legal bisa dipertanggungjawabkan. “Kami menghindari skema ponzi, member get member. Ini langkah awal kerja sama dengan Pemerintah Indonesia juga," Sabdo menegaskan.
Wakil Ketum Irwata, Baby Kristami, menambahkan Irwata Summit 2025 dirancang sebagai ajang global yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, seperti XRP, Polygon, Peaq Network, Chainlink, dan lainnya. Forum ini bertujuan untuk memosisikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital dan tokenisasi RWA, sekaligus menjadi model bagi negara lain.
Bagi Indonesia, Irwata Summit adalah momentum strategis untuk menarik investasi di sektor pertanian, karbon kredit, dan pembiayaan inklusif. Acara ini juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan dalam ekonomi digital. Summit ini akan mengusung tiga tema besar, yaitu Pertanian, Pelestarian Alam, dan Ekonomi Inklusif.
Melalui event ini, berbagai proyek tokenisasi RWA untuk ketiga tema tersebut akan diluncurkan dan diuji coba, mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Ada 20 juta lebih investor kripto di Indonesia. Dan Erwata akan menawarkan sistem keamanan yang tinggi dengan aset nyata. Dengan inklusifitas ekonomi, sehingga aman saat berinvestasi. (*)