Pengelola Jakarta International Convention Center Bidik Pendapatan Naik 30-40% di 2025
Jakarta International Convention Center (JICC), yang sebelumnya dikenal sebagai Gedung Balai Sidang Jakarta atau Jakarta Convention Center (JCC) yang berada di Blok 14 Kawasan GBK, memasuki babak baru dalam pengelolaannya. Sejak tahun 2024, upaya pengamanan aset beserta seluruh operasional JICC telah diambil alih sepenuhnya oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK), satuan kerja Badan Layanan Umum yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
Melalui pengelolaan baru ini, JICC memiliki beberapa tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan kepercayaan publik, memperkuat industri kreatif, serta meningkatkan perekonomian nasional. Pengelolaan yang terintegrasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, memperkuat koordinasi, mengoptimalkan pemanfaatan aset negara serta menjadikan JICC sebagai ikon baru penyelenggaraan kegiatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) berskala nasional maupun internasional di Indonesia.
Perubahan nama JCC menjadi Jakarta International Convention Center (JICC) merefleksikan komitmen untuk menjadikan pusat konvensi ini sebagai destinasi pilihan bagi kegiatan- kegiatan berskala internasional. Seiring dengan perubahan nama, JICC mengadopsi standar pengelolaan baru yang lebih profesional. Standar baru ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tata kelola, fasilitas, hingga layanan yang diberikan kepada para pengguna.
Salah satu fokus utama dari pengelolaan baru JICC adalah meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara para pengguna. Sri Lestari Puji Astuti, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan PPKGBK sekaligus Ketua Tim Transisi Blok 14 mengatakan pelaksanaan kegiatan MICE di JICC pada masa transisi ini akan melanjuti kontrak terhadap pihak event organizer (EO) dan wedding organizer (WO) yang telah menandatangai kontrak pada pihak sebelumnya yang mengelola JICC.
“Pada awal 2025 atau masih dalam masa transisi akan melanjuti even-even yang sudah tanda kontrak dengan kami. Selanjutnya, bagi pihak yang ingin mengadakan even dapat menguhubingi tim kami. Kami sudah mengantongi event-event yang akan terselenggara di awal 2025. Kami akan tetap menggunakan apa yang sudah dikomitmenkan oleh pengelola lama kepada pelaku industri ini.,” ujar Lestari saat ditemui swa.co.id di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Tentunya, seluruh tim PPKGBK pada masa transisi ini akan dilatih untuk mempersiapkan mereka dalam melayani masyarakat. “Kami akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kepada masyarakat. Kami akan eveluasi setiap SDM yang bersama kami,” tambah Lestari.
Selain meningkatkan kualitas SDM, Lestari menambahkan juga membutuhkan dukungan pemerintah dalam hal memajukan kegiatan MICE. “Kami akan terus melakukan peningkatan-peningkatan kualitas SDM dengan bantuan teman-taman pelaku industri ini yang lebih senior telah berkecimpung di bisnis MICE. Kami juga membutuhkan kritik dan saran dari sisi SDM. Sudah ada kegiatan MICE yang akan diselenggarakan tahun ini telah mendaftar ke kami,” ujar Lestari.
Pada masa transisi ini, PPKGBK optimistis berkontribusi ke kas negara lantaran memproyeksikan pendapatan naik dua digit di tahun ini. Pendapatan ini bersumber dari kegiatan MICE di JICC. “Pada tahun 2025 ini kami optimis memperoleh pertumbuhan pendapatan sebesar 30% sampai dengan 40% jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Lestari. (*)