Investor Cina Tambah 5% Porsi Saham di Esta Indonesia (NEST), Borong 8,22 Juta Lembar Saham

Investor Cina Tambah 5% Porsi Saham di Esta Indonesia (NEST), Borong 8,22 Juta Lembar Saham
Suasana pengemasan sarang burung walet di pabrik PT Esta Indonesia (NEST). Foto Esta Indonesia

Investor asal Cina yang bergerak di bidang produk sarang burung walet, Xiamen Yan Palace Bird’s Nest Industry Co., Ltd atu Yan Palace menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Esta Indonesia Tbk (NEST) sebanyak 8,22 juta lembar saham. Alhasil, investasi Yan Palace di NEST bertambah menjadi 5%.

Rinciannya, transaksi itu dilakukan pada 24 Januari 2025, dengan status kepemilikan saham bersifat langsung. Sebelumnya, Yan Palace memiliki 197,4 juta lembar saham atau 4,80%. Adapun persentase saham yang ditransaksikan sebanyak 0,2%. Transaksi ini menambah porsi saham Yan Palace di NEST menjadi 205,62 juta lembar saham.

Menurut Chairman Yan Palace, Huan Jian, perusahaan bersama Esta Indonesia telah lama bermitra. Jian yakin, bahwa perusahaan tersebut menunjukkan pertumbuhan positif, di samping usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus 2024.

“Saat itu kami memberikan investasi, dan kali ini kami memberikan tambahan investasi dengan harapan relasi semakin kuat, sekaligus menjadi dampak positif bagi keberlangsungan dan pertumbuhan di masa depan,” jelas Jian dalam keterangan resmi pada keterbukaan informasi kepada BEI di Jakarta, pada Jumat (24/1/2025).

Senada , Direktur Utama Esta Indonesia, Hoo Anton Siswanto, mengatakan penambahan kepemilikan saham investor asing itu menjadi dukungan nyata dan berkelanjutan bagi perusahaan. Hoo mengakui, langkah ini diiringi dengan kinerja positif perusahaan, yang diwujudkan melalui upaya pengembangan dan ekspansi usaha bersama anak perusahaan, yaitu PT Tunas Esta Indonesia. “Perseroan berkomitmen akan terus menjaga kepercayaan para investor NEST,” jelas Hoo.

Saat ini, PT Tunas Esta Indonesia tengah menyelesaikan pekerjaan akhir pembangunan pabrik di Demak, Jawa Tengah. Pabrik berkapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun akan ditargetkan beroperasi pada 2026. Nantinya, anak perusahaan tersebut akan melakukan kegiatan usaha berupa pembersihan, pencucian, pengemasan, hingga ekspor sarang burung walet.

Sementara itu, Yan Palace merupakan perusahaan terbuka yang menjadi pemimpin pasar dan importir produk sarang burung walet di Cina. Yan Palace merupakan pelanggan utama dari Esta Indonesia. Saat ini, Yan Palace telah melantai di bursa Hong Kong dengan kapitalisasi pasar senilai Rp7,3 triliun. Yan Palace juga pelaku usaha daring (online) di Cina. (*)

# Tag