Triniti Land (TRIN) Raih Fasilitas Kredit dari Bank Mandiri (BMRI) Senilai Rp25 Miliar
Emiten properti yang bergerak di bidang real estat, PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land (TRIN) meraih fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp25 miliar. Kesepakatan pendanaan itu terjadi pada 24 Januari 2025, dengan jangka waktu 23 bulan.
Adapun tujuan pendanaan tersebut untuk modal kerja perusahaan, khususnya di sisi operasional dan pembangunan proyek. Sementara itu, jangka waktu yang diberikan BMRI adalah 23 bulan sejak perjanjian kredit itu disepakati. Suku bunganya yaitu 10% per tahun.
“Tujuan fasilitas kredit yang diberikan yaitu untuk mendukung biaya operasional dan pembangunan salah satu proyek yang berjalan,” jelas Direktur Utama Triniti Land, Ishak Chandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis swa.co.id di Jakarta, Rabu (29/1/2025).
Detailnya, proyek pembangunan yang sedang digarap Triniti Land yaitu Sequoia Hills. Proyek tersebut berlokasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Melansir dari laman resmi Sequoia Hills, saat ini sudah ada satu klaster yang terjual, yaitu klaster The Leroy. Sementara, Triniti Land akan melanjutkan proyek pembangunan mendatang yaitu klaster Mono.
Rencananya, kawasan Sentul, yang merupakan area pembangunan Triniti Land akan dibangun stasiun light rail transit (LRT) Sentul. Kemudian, layanan LRT tersebut rencananya akan diperpanjang hingga Bogor dan Baranangsiang.
Setelah melantai atau IPO di bursa pada 30 Desember 2019, TRIN telah menghabiskan seluruh dana penawaran umum. Dana yang terkumpul yaitu sebesar Rp129,76 miliar, sementara realisasi penggunaan dananya sebesar Rp124,21 miliar.
Dana IPO itu dipergunakan untuk memberikan pinjaman kepada PT Triniti Menara Serpong (TMS) dan PT Puri Triniti Batam (PTB), masing-masing nilainya sebesar Rp28,62 miliar dan Rp38,32 miliar. Kemudian, dimanfaatkan untuk biaya pengembangan dan modal kerja sebesar Rp57,25 miliar.
Pada 19 Desember 2022, TRIN meluncurkan right issue dengan mengumpulkan dana sebesar Rp132,13 miliar. Perusahaan telah merealisasikan penggunaan dananya sebesar Rp128,02 miliar. Alokasinya yaitu untuk inbreng tanah di Lampung sebeesar Rp43,53 miliar, inbreng tanah di Labuan Bajo sebesar Rp43,10 miliar, pembayaran hutang pihak-pihak terafiliasi sebesar Rp28,61 miliar, dan modal kerja sebesar Rp13,77 miliar. (*)