Perdagangan IHSG Berlangsung Dua Hari, Indo Premier Sekuritas Rekomendasikan Saham Ini
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) mengamati, perdagangan indeks harga saham gabungan akan berlangsung selama dua hari, yaitu sejak 30 Januari hingga 31 Januari 2025. Sebelum libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek, IHSG bergerak menguat tipis sebesar 0,16% dan ditutup di level 7.166.
IPOT mengamati, sejumlah sektor pemberat seperti infrastruktur dan properti mengalami pergerakan naik dan turun. Sektor infrastruktur mengalami penguatan hingga 2,27%, sementara sektor properti menurun sebesar 2,26%. Adapun investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp919,19 miliar.
Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany menyebutkan, terdapat empat sentimen yang wajib diperhatikan trader, yaitu Indeks PMI Manufaktur Cina, pergerakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, rebalancing Indeks LQ45 dan IDX30, serta laporan keuangan emiten.
Indri menerangkan, pada Indeks PMI Manufaktur China, dilaporkan terkontraksi ke level 49,1 pada Januari 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan yang diprediksi, yaitu tetap di level 50,1. Ini menandakan kontraksi pertama sejak September 2024 dan mengalami penurunan tajam dalam 5 bulan. Menurut Indri, hal tersebut menjadi sinyal bahwa aktivitas ekonomi Cina sedang melemah. Tanda ini diperkirakan akan berimbas pada penurunan permintaan batu bara dari Indonesia.
Kemudian dari sisi kebijakan suku bunga, The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada 30 Januari ini. Indri menilai, The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4,5% hingga 4,75%.
“Menilai dari beberapa data ekonomi yang telah dirilis, didapatkan hasil yang cukup bervariatif namun memberikan kesimpulan bahwa ekonomi Amerika Serikat masih tergolong cukup kuat,” jelas Indri pada risetnya di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Selanjutnya, adanya rebalancing Indeks LQ45 dan IDX30. Penyeimbangan ulangan tersebut dilakukan pada penutupan perdagangan 31 Januari 2025. Rencananya, rebalancing itu akan efektif sejak perdagangan 3 Februari 2025.
Hasilnya, itu akan berpengaruh pada sejumlah saham yang terimbas. Misalnya, sejumlah saham di Indeks LQ45 yang dipertahankan di daftar indeks tersebut yaitu CTRA, JPFA, MAPA, dan yang dikeluarkan yaitu BUKA, INTP, dan MTEL. Kemudian, Indeks IDX30, yang masih termasuk dalam daftar yaitu EXCL dan ISAT, yang keluar yaitu ACES dan PGEO.
Terakhir, sentimen publikasi laporan keuangan beberapa emiten. Sejumlah emiten dijadwalkan akan merilis laporan kinerja tahunan 2024, sehingga berpotensi menjadi sentimen pada perdagangan pekan ini. Berikut rekomendasi saham dari IPOT.
1. JPFA
IPOT merekomendasikan beli JPFA, saat ini harganya di Rp2.020, entry di Rp2.020, target harga di Rp2.110 (4,46%), stop loss di Rp1.970 (-2,48%), dengan risk to reward ratio 1:1,8. JPFA ditutup membentuk candle bullish continuation long white maruboz. Candle itu ditutup di atas EMA5, MA10,20, dan 50. Volumenya mengalami kenaikan kembali dan berhasil tutup di atas level psikologis 2.000.
2. BSDE
IPOT merekomendasikan beli BSDE, saat ini harganya di Rp950, entry di Rp960, target harga di Rp1.000 (4,17%), stop loss Rp940 (-2,08%), dengan risk to reward ratio (1:2,0). BSDE berpotensi membentuk pola inverted head and shoulder yang merupakan tanda reversal. Konfirmasi breakout pada level Rp960, diiringi kenaikan volume untuk melanjutkan kenaikan ke level psikologis. Kenaikan ini juga ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.
3. CTRA
IPOT merekomendasikan beli CTRA. Saat ini, emiten tersebut berada di harga Rp1.005, entry di Rp1.010 dengan target harga di Rp1.060 (4,95%). IPOT memperkirakan, investor dapat stop loss Rp980 (-2,97%) dengan risk to reward ratio (1:1,7). CTRA ditutup membentuk candle long white marubozu sebagai tanda kelanjutan sinyal bullish. Emiten ini ditutup di atas EMA5, MA10 dan MA20 dalam fase uptrend dan ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.
4. Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC)
Berdasarkan perdagangan pekan lalu, IDX BUMN 20 tercatat menjadi indeks unggulan. Kenaikannya tercatat sebesar 2,11%. Hal ini bisa dijadikan acuan bagi para pelaku pasar untuk dapat mengoleksi Reksa Dana Power Fund Series (PFS) dengan kode XISC, sebab berisikan emiten-emiten BUMN unggulan di dalamnya.