EY Proyeksikan Aktivitas IPO di Indonesia Bergantung Pada Kebijakan dan Stabilitas dari Pemerintah
Perusahaan konsultan global, Ernst & Young atau EY memproyeksikan aktivitas perusahaan yang melantai di bursa atau IPO akan bergantung pada kejelasan kebijakan pemerintah dan suku bunga rendah yang menguntungkan. Tahun sebelumnya, aktivitas IPO menurun tajam, dengan hanya mengumpulkan 40 perusahaan IPO dengan dana yang terkumpul Rp10,1 triliun.
“Ke depannya di tahun 2025 ini sentimen investor tampak optimistis,” jelas EY Indonesia Strategy and Transaction Partner, Reuben Tirtawidjaja, dalam keterangan resmi pada Kamis (30/1/2025).
Reuben menambahkan, selain kebijakan pemerintah dan suku bunga rendah, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan juga turut memperbarui minat perusahaan untuk IPO.
Pada tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 IPO, dengan 16 perusahaan beraset lebih dari Rp250 miliar dan satu perusahaan dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Selain itu, Reuben memprediksi sejumlah sektor akan mendorong aktivitas IPO di Indonesia, yaitu sektor infrastruktur dan energi terbarukan. Sektor lainnya seperti perusahaan barang konsumsi diperkirakan akan mendorong aksi korporasi tersebut.
Meskipun begitu, tantangan eksternal seperti persaingan dari pasar regional, dampak negatif dari IPO berkinerja buruk, ketegangan geopolitik, hingga adanya tarif dan reformasi imigrasi pasca pemilu Amerika Serikat (AS) diklaim menekan inflasi. Hal tersebut juga berpotensi memperlambat penurunan suku bunga bank sentral The Fed.
“Pencapaian pemulihan yang signifikan akan bergantung pada langkah strategis untuk mengatasi risiko ini dan upaya bersama,” tambah Reuben.
Sebelumnya, EY bersama BEI mengambil peran untuk mempersiapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin siap IPO. Mereka menyelenggarakan pelatihan IPO Masterclass pada 22 Januari hingga 23 Januari 2025. Para peserta dibekali materi dan pengetahuan untuk menavigasi proses IPO sebagai pilihan pendanaan strategis. Selain itu, terdapat diskusi mengenai lanskap IPO global.(*)