Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran Melonjak 140% di Libur Isra Mikraj dan Imlek
Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali menyajikan pementasan Barong Landung pada hari terakhir liburan panjang Isra Mikraj dan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di pelataran Pura Penataran Penglipuran. Pementasan ini mengangkat kisah Raja Jayapangus dan permaisurinya, Kang Cing Wie, seorang putri Tionghoa, yang menjadi simbol akulturasi budaya Bali dan Tionghoa.“Atraksi ini merupakan persembahan spesial untuk perayaan Imlek dan menjadi simbol indah dari persatuan budaya Bali dan Tionghoa,” ujar Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa pada keterangannya yang dikutip swa.co.id di Denpasar, Bali, pada Kamis (30/1/2025).
Pertunjukan Barong Landung dalam perayaan Imlek di Desa Penglipuran ini memperkuat nilai-nilai persatuan, saling pengertian, dan penghormatan dalam kehidupan bermasyarakat."Makna tarian ini sangat dalam. Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya toleransi dan harmoni dalam keberagaman budaya," tambah Sumiarsa. Momen libur Isra Mikraj dan Imlek pada 26 - 29 Januari 2025 itu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran hingga 140%. Wisatawan ini g didominasi wisatawan domestik yang sejumlah 7.007 orang. Sisanya, wisatawan mancanegara sebanyak 283 orang.
"Jumlah kunjungan wisatawan di momen liburan itu melampaui jumlah wisatawan selama 25 hari pertama di Januari 2025 yang tercatat 258 orang dari wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik 2.773 orang," ucap Sumiarsa menjabarkan. Sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan alam, Desa Penglipuran terus berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk tetap menarik kedatangan wisatawan, Sumiarsa menghadirkan Pasar Pelipurlara, konsep pasar ramah lingkungan di tengah hutan bambu seluas 45 hektare Pedagang tidak boleh menggunakan plastik untuk pembungkus dan wisatawan berbelanja dengan uang bambu yang dapat ditukar pada pintu masuk. "Desa Penglipuran akan terus berinovasi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, yang diharapkan berdampak positif pada pendapatan desa," ujar Sumiarsa. (*)