Asuransi Tugu (TUGU) Tetapkan Dudi Subekti Sebagai Corsec
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance pada 31 Januari 2025 menyampaikan pergantian Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary/Corsec). " Perseroan memberitahukan bahwa masa aktif Edi Yoga Prasetyo selaku Pejabat Sekretaris Tugu Insurance telah berakhir per 31 Januari 2025," ujar Tatang Nurhidayat Presiden Direktur Tugu Insurance pada keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia seperti dikutip di Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Manajemen perseroan menetapkan hal ini guna memenuhi peraturan Otoritas Jasa keuangan (OJK) No.31/POJK.04/2015 tentang keterbukaan informasi atau fakta material oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Kep-036/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang peraturan No. I-E tentang kewajiban penyampaian informasi. "Dengan ini diinformasikan bahwa sesuai SKD No.009/SKD/04/HCM-ATPI/I/2025 bahwa jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Dudi Subekti, terhitung efektif per 1 Februari 2025," tutur Tatang.
Penjajakan Spin Off Asuransi Syariah
Sebelumnya, Tatang mengatakan perseroan mencermati peluang yang potensial di industri asuransi syariah. "Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga akan memasukkan agenda spin off ini," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Dia menyampaikan saat ini pihaknya telah melalukan berbagai persiapan baik dari segi infrastruktur hingga SDM. Sehingga ketika sudah launching nanti, diharapkan perusahaan baru syariah ini bisa memiliki kewenangan dalam pengoperasiannya. "Nantinya, dari awal kami dorong untuk kemandirian, bagaimana caranya agar tidak dibayang-bayangi oleh perusahaan induk, sehingga real terpisah, termasuk kepegawaiannya, gedungnya," ungkapnya.
Terkait permodalan, perseroan menyiapkan modal Rp250 miliar di 2026. Sementara untuk tahun 2028, pihaknya memiliki dua opsi yakni langsung memenuhi modal Rp500 miliar atau menjadi anggota KUPA (Kelompok Usaha perasuransian) dari perusahaan induk. Setelah melakukan spin off, pihaknya akan membuka opsi melakukan strategic partnership untuk melakukan pengembangan bisnis atau melakukan akuisisi pihak lain.
Untuk diketahui, Pasal 59 Peraturan OJK (POJK) No. 12/2023 tentang Unit Usaha Syariah yang memiliki aset minimal Rp50 triliun atau 50% dari aset BUK wajib melakukan spin off. UUS yang memenuhi persyaratan wajib mengajukan izin spin off paling lambat 2 tahun seetlah POJK diterbitkan.
Valuasi Saham TUGU
Adapun, valuasi saham anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini menjadi perhatian analis pasar modal. Pada kesempatan terpisah, analis PT Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah, memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga Rp1.950 per saham atau setara dengan rasio price to book value (PBV) 0,69 kali di 2025.
Dia menyoroti beberapa katalis untuk saham TUGU di tahun ini, antara lain perbaikan sentimen makro ekonomi terutama jika terjadi penurunan suku bunga acuan, imbal hasil investasi TUGU yang lebih tinggi dari perkiraan serta rasio loss yang lebih rendah dari ekspektasi.
“TUGU menunjukkan kinerja keuangan yang solid, menempatkan dirinya di depan para pesaing dengan metrik utama yang unggul, termasuk rasio solvabilitas (RBC) yang luar biasa, yakni di atas 400% sehingga lebih tinggi dibandingkan median industri asuransi sebesar 359% dan jauh di atas persyaratan minimum OJK sebesar 120% yang mencerminkan stabilitas dan ketahanan finansial perusahaan," ungkapnya di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Selain itu, Edo melihat kinerja keuangan TUGU yang solid dan memiliki berbagai rasio kesehatan keuangan yang jauh lebih baik dibandingkan kompetitor dan rata-rata industrinya. Dia menyebutkan bahwa profitabilitas TUGU di September 2024 membaik, laba bersih TUGU yang bersumber dari core operation tanpa menghitung pendapatan sekali waktu atas kemenangan gugatan hukum melawan Citibank N.A, tumbuh 120% atau menjadi Rp592 miliar dari sebelumnya Rp269 miliar.
Edo memproyeksikan kinerja TUGU di tahun 2025 masih akan tetap tumbuh positif dengan pendapatan underwriting diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 10-13%, sementara untuk loss ratio dapat dipertahankan di bawah 60% dan laba bersih mencapai 10%. "TUGU diperkirakan dapat secara konsisten membagikan dividen dengan rasio payout 40% dan dengan harga acuan terakhir berpotensi memberikan imbal hasil (yield) setidaknya sebesar 8%," ujarnya.
Kemudian, PT Trimegah Sekuritas menargetkan harga TUGU di Rp2.435 per saham. Sedangkan PT Kiwoom Sekuritas dan PT Shinhan Sekuritas yang menetapkan target harga saham TUGU masing-masing di Rp2.100 per saham dan Rp2.050. PT BCA Sekuritas merekomendasilan beli dan target harga Rp1.600 per saham dan PT NH Korindo Sekuritas dengan target harga di Rp1.990 per saham.
Maka, apabila mengacu pada rekomendasi konsensus analis, maka rata-rata target harga saham TUGU berada di Rp1.993 per saham. Harga saham TUGU pada perdagangan 31 Januari Januari 2025 ditutup pada Rp1.010 atau naik . Dengan demikian, pergerakan harga saham TUGU saat ini masih terdiskon dari nilai wajar yang ditetapkan oleh para analis. (*)