Luas Lahan Padi Gogo di Bali Ditargetkan Naik Menjadi 155 Ribu Hektare

null
Foto : Bank Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Bali, I Wayan Sunada, menyampaikan bahwa target luas tanam padi Gogo di Bali pada tahun 2024 adalah seluas 128 ribu hektare. Rencananya, jumlah ini ditingkatkan menjadi 155 ribu hektare pada 2025 ini.

Untuk mendukung Asta Cita melalui swasembada pangan daerah dan nasional, mewujudkan ketahanan pangan melalui inovasi penanaman padi gogo di lahan kering, serta memperluas areal tanam melalui optimalisasi lahan tidur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Gerakan Tanam (Gertam) Padi Gogo di Subak Abian Giri Lestari, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Jumat (31/1/2025).

Varietas padi yang ditanam adalah Impago 9 dengan produktivitas 6,9 ton per hektare, melampaui produktivitas nasional yang sebesar 5,4 ton per hektare. Kegiatan ini menjadi penting mengingat Provinsi Bali memiliki lahan sawah produktif seluas 68.560 hektare dengan potensi lahan kering mencapai 281.902 hektare.

Sekitar 18,71% atau 52.571 hektar dari jumlah total lahan itu berlokasi di Kabupaten Karangasem. Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menyatakan Gertam padi Gogo bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan guna menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.“Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan demi memenuhi kebutuhan nasional sebanyak 270 juta jiwa dan penduduk Bali sebanyak 4,4 juta jiwa,” ujar Mahendra.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam melaksanakan kegiatan Gertam padi Gogo. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk didukung sebagai upaya mencapai swasembada pangan, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga.

KPw BI Bali mencermati stabilitas harga di Bali yang tetap terjaga sepanjang 2024, sebagaimana tercermin dari capaian inflasi di Provinsi Bali pada tahun 2024 sebesar 2,34%, masih berada dalam rentang target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5-1%.“Capaian ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tambah Erwin.

Sementara itu, luas tanam padi Gogo varietas Inpago 9 di Subak Abian Giri Lestari seluas 2 hektar. Untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi padi Gogo, sistem pertanian organik sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali No.8 Tahun 2019 menurut Sunada telah juga diterapkan di wilayah Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Karangasem.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menyampaikan terdapat 54 ribu hektar lahan kering di Kabupaten Karangasem. Lahan tanam di Subak Abian Giri Lestari yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian padi Gogo, terutama karena lokasinya yang berdekatan dengan Pantai Virgin Beach. Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Bugbug dapat menjadi destinasi wisata pertanian di masa depan dengan dukungan keindahan alam sekitarnya. (*)

# Tag