Okupansi, Penjualan dan Harga Kondominium Melonjak di Kuartal IV/2024

null

Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield menunjukkan pada kuartal terakhir tahun 2024, sebanyak 10 proyek kondominium selesai, menambah sekitar 8.175 unit dan membawa total pasokan kumulatif menjadi 394.286 unit—peningkatan sebesar 2,12% kuartaan dan 2,6% secara tahunan. Hal ini merupakan penambahan terbesar pada pasokan sepanjang tahun.

Sebagian besar proyek yang selesai berada di segmen menengah dan terletak di luar Jakarta. Depok menyumbang porsi terbesar, dengan hampir 3.000 unit, didorong oleh penyelesaian dua proyek besar: Podomoro Golf View (Tower Ekki) dan Trans Park Cibubur (Tower C). Sementara itu, tidak ada pasokan baru yang diluncurkan pada kuartal ulasan.

Arief Rahardjo Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia menjelaskan pada akhir tahun 2024 itu tingkat penyerapan bersih untuk kondominium yang sudah ada dan yang diusulkan di Debotabek menunjukkan peningkatan signifikan, dengan penjualan meningkat sebesar 33% YoY. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pasar segmen menengah, dengan Tangerang dan Bekasi sebagai lokasi utama untuk penjualan.

Proyek yang sudah ada masih mendominasi penjualan, memanfaatkan insentif PPN pemerintah untuk menarik pembeli. Tingkat penjualan kumulatif kondominium mengalami kenaikan moderat, naik dari 93,8% pada 2023 menjadi 94,2% pada 2024, mencatatkan pertumbuhan 0,7%.

“Sementara itu, tingkat pra penjualan naik 0,9%, mencapai 59,4% pada 2024, dibandingkan dengan 58,9% pada tahun sebelumnya. Dalam hal okupansi, tingkat okupansi kondominium di Debotabek mengalami lonjakan signifikan, naik 7,9% atau menjadi 63,9%, yang menunjukkan tren permintaan yang terus berkembang untuk hunian kondominium,” katanya, Senin (3/2/2025).

Untuk harga, Arief mengungkapkan bahwa pasar mengalami pertumbuhan harga yang stabil selama kuartal IV 2024, dengan harga meningkat sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya dan 0,4% dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai Rp50.000.000/m2. Harga kondominium di CBD meningkat sebesar 3,4% menjadi Rp 61.200.000/m2, sementara area primer mencatatkan kenaikan 3,0% menjadi Rp 52.300.000/m2.

“Area sekunder mencatatkan pertumbuhan tertinggi, dengan kenaikan 5,8% menjadi Rp 36.500.000 per m2. Secara keseluruhan, harga kondominium diperkirakan akan tetap stabil pada kuartal-kuartal mendatang,” ungkapnya. (*)

# Tag